Penembakan Tragis di Puncak Jaya, Seorang Pedagang Asal Makassar Tewas Ditembak OTK

Puncak Jaya, 22 Oktober 2024

Seorang pedagang asal Makassar, Jamaludin alias Daeng Eppe (51), tewas ditembak oleh kelompok yang diduga kuat anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. Aksi kekerasan yang terjadi pada Senin, 21 Oktober 2024, sekitar pukul 18.30 WIT itu mengejutkan masyarakat setempat dan menambah daftar kekerasan yang di duga dilakukan oleh anggota OPM di wilayah tersebut.

Saat kejadian, Jamaludin sedang bekerja di kiosnya yang berlokasi di Jl. Trans Papua, Komplek Kuburan Tujuh. Ia tengah menggunakan laptop sambil menonton televisi bersama istrinya, Daeng Ngembong. Berdasarkan keterangan saksi, seorang pria yang tak dikenal, yang diduga bagian dari OPM, terlihat mondar-mandir di depan kios. Beberapa saat kemudian, terdengar dua kali letusan senjata api yang langsung mengarah ke Jamaludin, mengenai leher hingga menembus kepala bagian belakang.

Saksi mata, Daeng Ngembong, yang berada di lokasi, langsung berteriak meminta pertolongan. Warga sekitar segera merespons dengan mendatangi tempat kejadian. Korban kemudian dilarikan ke RSUD Mulia, namun nyawanya tidak tertolong.

Polisi setempat yang dipimpin oleh AKP Rian dari Polres Puncak Jaya segera tiba di lokasi untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP). Berdasarkan informasi awal, pelaku penembakan melarikan diri ke arah Kampung Lima-Lima setelah melakukan aksinya. Polres Puncak Jaya bekerja sama dengan aparat keamanan lainnya terus melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku yang diduga bagian dari kelompok bersenjata OPM.

Pihak kepolisian menduga bahwa aksi ini merupakan upaya kelompok OPM Puncak Jaya untuk meningkatkan eksistensi mereka di wilayah tersebut. Penembakan ini menjadi bagian dari pola serangan yang sering dilakukan dengan taktik hit and run pada malam hari. Aparat keamanan telah meningkatkan kewaspadaan di daerah-daerah rawan dan memperketat pengamanan di Puncak Jaya.

Peristiwa ini menimbulkan kecemasan di kalangan masyarakat, khususnya para pendatang yang beraktivitas di Papua. Mereka diimbau untuk lebih waspada dan menghindari aktivitas malam hari, terutama di wilayah yang dianggap berpotensi rawan serangan.

Kejadian ini mengingatkan kita akan perlunya penanganan yang tegas namun tetap berlandaskan hukum dan etika dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Papua. Penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan sangat diperlukan untuk memulihkan rasa aman di masyarakat.

Pihak Keluarga dan Upaya Keamanan
Sementara itu, jenazah Jamaludin saat ini masih berada di RSUD Mulia untuk dilakukan proses visum dan pengurusan lebih lanjut. Pihak keluarga mengharapkan agar pelaku segera ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku.

Kepolisian juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan mempercayakan proses hukum pada pihak berwenang. Investigasi mendalam akan terus dilakukan untuk mengungkap motif lebih jauh dan menangkap pelaku penembakan ini.

Peristiwa penembakan terhadap Jamaludin menjadi sebuah pengingat akan pentingnya menjaga stabilitas keamanan, khususnya di wilayah Papua yang seringkali menjadi wilayah konflik. Kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat diharapkan bisa segera memulihkan situasi dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *