Nanang Rohimat: Dari Desa Genteng ke Dunia Kopi Spesialti, Mengubah Ceri Menjadi Emas

Zonapers – Sumedang

Di usianya yang baru 24 tahun, Nanang Rohimat telah berhasil mengubah nasib petani kopi di Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Sumedang, menjadi lebih baik. Melalui Kopi Aria, brand kopi lokal yang ia rintis sejak 2021 dengan modal awal hanya Rp 5 juta, Nanang berhasil menembus pasar kopi spesialti nasional dengan produk berkualitas tinggi.

Nanang bukan sekadar petani kopi biasa. Di tengah kondisi harga kopi ceri mentah yang kerap tidak menguntungkan, ia justru melihat peluang besar. Alih-alih menjual hasil panennya ke tengkulak dengan harga rendah, ia memilih untuk mengolahnya sendiri menggunakan metode inovatif yang mampu meningkatkan nilai jual. Kopi Aria kini dikenal sebagai produsen kopi Arabika unggulan dengan metode pengolahan seperti honey, full wash, dan wine, yang menciptakan cita rasa kopi yang kompleks dan unik.

“Filosofi Kopi Aria adalah tentang kedekatan, terinspirasi dari Pangeran Aria Suriaatmadja yang selalu minum kopi bersama rakyatnya,” ungkap Nanang dengan bangga di kediamannya, Sabtu (19/10/2024).

Bersama 24 anggota kelompok tani Mekar Harapan, Nanang mengelola perkebunan kopi Arabika seluas 4 hektar di kaki Gunung Manglayang, tepatnya di Blok Ciharung. Perkebunan ini tidak hanya menghasilkan kopi berkualitas tinggi, tetapi juga menjadi contoh bagaimana potensi lokal bisa bersinar di panggung nasional. Metode pengolahan honey, yang menjadi andalan Kopi Aria, memberikan rasa manis alami yang berbeda dari kopi kebanyakan.

Namun, perjalanan menuju sukses ini penuh tantangan. Cuaca yang tidak menentu, fluktuasi harga pasar, serta mengedukasi para petani untuk menghasilkan ceri berkualitas tinggi menjadi bagian dari perjuangan sehari-hari. Meski demikian, Nanang tetap optimis. “Kami ingin Kopi Aria dikenal sebagai kopi spesialti dengan standar terbaik, dan kami terus mendidik anggota kelompok tani agar mencapai itu,” ujarnya.

Dedikasinya telah membuahkan hasil. Kopi Aria berhasil tampil dalam ajang Kontes Kopi Spesialti Indonesia (KKSI), memperkenalkan cita rasa kopi dari kaki Gunung Manglayang ke dunia kopi nasional. Kesuksesan Nanang juga menginspirasi generasi muda di desanya untuk berinovasi dan memanfaatkan potensi lokal.

Bagi Nanang, usaha kopi ini lebih dari sekadar bisnis. Ini adalah misi untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap kopi lokal, meningkatkan kesejahteraan petani, serta memperkenalkan kekayaan cita rasa kopi Sumedang kepada para pecinta kopi di seluruh Indonesia.

Kopi Aria, dengan cita rasanya yang khas, kini menjadi simbol inovasi dan dedikasi, membuktikan bahwa dengan visi dan kegigihan, ceri kopi bisa diubah menjadi emas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *