Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar orasi di depan Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Rabu (10/7/2024).
Dengan alat pengeras suara, mahasiswa mulai menyampaikan aspirasinya. Unjuk rasa ini dilakukan sebagai salah satu bentuk penyampaian kritik terhadap kepemimpinan Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad.
Massa meminta pemerintah kota itu harus bersikap tegas dengan segala persoalan yang terjadi di ruang lingkup (pemkot) Bekasi, hingga melakukan evaluasi ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Pasalnya, dampak yang ditimbulkan akibat permasalahan yang tidak dapat terselesaikan tersebut menyebabkan semakin banyaknya indikasi kasus korupsi dan ketidak sesuaian penyelenggaraan kerja pemerintah Kota Bekasi.
“Dicky (koordinator aksi massa), mengutarakan, bahwa kepemimpinan Raden saat ini gagal dalam menjalankan roda pemerintahannya, ini juga terlihat dari buruknya beberapa SKPD dalam melakukan pelayanan di Pemerintah Kota Bekasi, imbuhnya.
Massa juga terlihat memaksa masuk untuk menduduki Kantor Pemkot Bekasi, namun di halau para petugas yang berjaga, aksi saling dorong pun tak terhindarkan antara mahasiswa, petugas kepolisian dan Satpol PP.
Tak lama, mahasiswa berupaya memblokade jalan dengan cara membakar ban bekas, aksi bakar ban bekas inipun dilakukan di tengah Jalan Raya Ahmad Yani. Kericuhan pun terjadi tatkala petugas mengambil paksa ban bekas yang di bakar oleh para pengunjuk rasa yang dinilai akan mengakibatkan pengguna jalan terganggu dan memicu kemacetan.
Sebagai tambahan informasi, bahwa aksi tersebut guna meminta dan mendesak (Pj) Walikota Bekasi (Raden Gani Muhammad) untuk melakukan evaluasi kinerja seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dan menyelesaikan seluruh permasalahan yang ada di Kota Bekasi dalam hal Kesehatan, Pendidikan, Kemiskinan, Ketenaga Kerjaan, Agraria, Infrastruktur, hak-hak disabilitas, serta indikasi kasus korupsi. Serta menuntut (Pj) Walikota Bekasi (Raden Gani Muhammad) untuk segera mundur dari jabatannya, apabila tidak mampu dalam menjalankan tugasnya.
Pewarta; Ode
