Jakarta, 30 Oktober 2024 — Dalam rangka Hari Jadi Humas Polri ke-73, Divisi Humas Polri menggelar sarasehan istimewa di Gedung The Tribata, Jakarta Selatan, yang menghadirkan para tokoh penting dalam dunia kehumasan. Salah satu yang menarik perhatian adalah Ronny Sompie, mantan Kepala Divisi Humas Polri (2013-2015), yang memberikan saran penting agar Humas Polri terus beradaptasi dengan tantangan informasi di era digital.
Dalam pesannya, Sompie menggarisbawahi perlunya penyampaian kebijakan Polri yang lebih sederhana. “Kebijakan Polri seringkali disampaikan dalam bahasa teknis yang sulit dipahami masyarakat,” jelasnya. Menurutnya, Humas Polri punya tanggung jawab besar untuk menyampaikan informasi yang lebih mudah dipahami, tanpa mengurangi esensi dari kebijakan yang ada. “Masyarakat butuh penjelasan yang ringkas namun jelas,” tambahnya.
Selain itu, Sompie juga menyentuh tantangan penting lainnya, yakni opini publik yang sering kali beragam dan kontroversial. Ia menekankan bahwa di tengah pandangan yang berbeda-beda, Humas Polri perlu memastikan akurasi informasi yang disampaikan, sehingga dapat memperkuat pemahaman publik tentang kebijakan Polri.
“Tantangan ini semakin besar di era digital, di mana informasi bisa menyebar luas dan cepat melalui media sosial. Konsistensi dan akurasi pesan sangat penting,” ujarnya. Menurut Sompie, Humas Polri harus terus memastikan pesan yang disampaikan melalui media sosial tetap konsisten dan tidak menimbulkan kebingungan publik.
Mengutip tokoh komunikasi, Frank Jefkins, Sompie menutup pesannya dengan mengingatkan kriteria ideal yang harus dimiliki seorang pejabat humas. “Seorang humas perlu mampu berkomunikasi dengan baik, memiliki integritas, banyak ide kreatif, serta kemampuan untuk memahami dan mengorganisasikan informasi,” tuturnya.
Sarasehan ini diharapkan menjadi momen penting untuk memperkuat peran Humas Polri dalam menyampaikan informasi yang tidak hanya tepat, tetapi juga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat di tengah era digital yang penuh tantangan.