Zonapers – Bandung, 6 November 2024
Polda Jawa Barat kembali membuat gebrakan dengan mengungkap jaringan kejahatan besar yang merugikan perekonomian dan meresahkan masyarakat. Dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (6/11), Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Jules Abraham Abast, S.I.K., mengumumkan hasil investigasi yang mencengangkan. Sebanyak 13 kasus penyelewengan bahan pokok dan sumber daya alam berhasil dibongkar, dengan 15 tersangka diamankan dari berbagai wilayah.
“Kami telah menyita barang bukti yang sangat signifikan dan berdampak besar terhadap stabilitas ekonomi masyarakat,” ungkap Kombes Jules Abraham. Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain 21,25 ton tepung terigu yang dimanipulasi, 33,973 ton pupuk bersubsidi yang diselewengkan, 3.300 liter solar dan 60 liter pertalite yang disalahgunakan, serta 193 tabung LPG subsidi dan 870 kg beras oplosan.
Wadir Reskrimsus Polda Jabar AKBP Dr. Maruly Pardede, S.H., S.I.K., M.H., membeberkan berbagai modus canggih yang digunakan pelaku. Di antaranya adalah mengganti kemasan tepung terkenal dengan produk murah untuk dijual dengan harga tinggi, serta menimbun pupuk bersubsidi dan menjualnya di atas harga eceran tertinggi. Modus lainnya termasuk mencampur beras Bulog dengan beras lokal dan mengemas ulang untuk keuntungan pribadi.
Tak hanya itu, penyelewengan BBM subsidi dilakukan dengan mengubah kendaraan untuk membeli solar dan pertalite dalam jumlah besar, kemudian menjualnya kepada industri yang tak berhak. “Bahkan, pelaku menyuntikkan gas LPG 3 kg bersubsidi ke tabung 12 kg non-subsidi,” ujar Maruly, mengungkap kejahatan yang merugikan rakyat kecil.
Para tersangka terancam hukuman berat dengan berbagai pasal yang mencakup undang-undang merek, pangan, perlindungan konsumen, serta minyak dan gas bumi. Kombes Jules Abraham menegaskan bahwa hukuman maksimal akan diberikan demi memberi efek jera dan melindungi masyarakat dari aksi serupa di masa depan.
Di akhir konferensi pers, Kombes Jules Abraham menyampaikan pesan khusus bagi warga Jawa Barat: “Jangan ragu untuk melapor jika menemukan indikasi penyelewengan yang merugikan seperti ini. Kejahatan semacam ini adalah ancaman bagi kita semua, dan kita harus tetap waspada.”
Pengungkapan ini sekaligus menjadi bukti nyata komitmen Polda Jabar dalam menjaga ketahanan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Bukan hanya soal menegakkan hukum, tetapi juga melindungi hak-hak rakyat kecil yang menjadi korban dari tangan-tangan licik para pelaku kejahatan ekonomi.
Pewarta: Ujs