Zonapers – Jakarta
Deru senjata berat memecah keheningan di Markas Komando Lantamal III, Jakarta Utara, saat Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) III Jakarta melakukan latihan tempur yang intensif. Latihan Glagaspur P1 dan P2 yang digelar ini menjadi ajang pembuktian kesiapsiagaan prajurit TNI AL dalam menghadapi ancaman udara dan situasi krisis, mencerminkan kesiapan tinggi Yonmarhanlan III dalam menjaga keamanan nasional.
Di kawasan strategis Jalan Gunung Sahari, Pademangan, para prajurit mempraktikkan simulasi operasi Twin Gun – senjata berat khusus anti-serangan udara. Dalam suasana penuh konsentrasi, mereka diuji menghadapi ancaman udara yang diciptakan senyata mungkin, di bawah pantauan para instruktur dan komandan. Gerak cepat dan akurasi tinggi menunjukkan bahwa mereka siap melindungi wilayah udara dengan tegas dan efektif.
Tidak berhenti di situ, latihan juga mencakup skenario Penanggulangan Huru-Hara (PHH). Para prajurit Yonmarhanlan III memamerkan keterampilan formasi khusus dan ketangguhan mental dalam menghadapi simulasi kerusuhan yang sengaja dirancang untuk menantang ketahanan mereka dalam menghadapi situasi kacau. Kesiapan dan kedisiplinan mereka menunjukkan betapa solidnya Yonmarhanlan III dalam mengamankan ketertiban umum.
Salah satu bagian yang paling menegangkan adalah simulasi pengamanan VVIP oleh unit Quick Response Force (QRF). Dengan kecepatan tinggi, para prajurit QRF melindungi “tokoh penting” dalam skenario ancaman darurat, memberikan gambaran nyata bagaimana mereka bergerak cepat dan tepat di lapangan. Latihan ini menampilkan keterampilan operasional yang tajam dan refleks prajurit yang selalu siap menghadapi segala risiko demi menjaga keamanan pejabat penting.
Komandan Yonmarhanlan III, Mayor Marinir Anthonius Panglima Etwin, M.Tr.Opsla., menyampaikan rasa bangga terhadap para prajuritnya. “Latihan ini dirancang agar mereka selalu berada dalam kondisi terbaik. Baik ancaman dari udara, kerusuhan, hingga ancaman terhadap tokoh penting, prajurit Yonmarhanlan III selalu siap tempur,” ujarnya antusias.
Latihan Glagaspur P1 dan P2 ini bukan sekadar uji kemampuan, tetapi sebuah pembuktian kesiapsiagaan Yonmarhanlan III sebagai benteng pertama yang siap melindungi kedaulatan dan keamanan nasional. Mereka siap menghadapi segala ancaman, kapan saja dan di mana saja, demi memastikan keamanan wilayah Indonesia tetap terjaga.