Zonapers – Amurang, 14 Desember 2024
Melodi indah dan harmoni sempurna mewarnai panggung Lomba Musik Kolintang Piala Presiden III di Amurang, Minahasa Selatan, Sabtu (14/12). Dalam kompetisi bergengsi yang melibatkan 30 grup dari seluruh Indonesia, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Bakamla RI, dengan nama tim Gistara Jayashree, mencetak sejarah sebagai juara utama kategori Ibu-ibu.
Di bawah binaan Ny. Yuanita Irvansyah, tim ini membuktikan keunggulannya dengan meraih nilai tertinggi, 85,35, sekaligus membawa pulang total empat penghargaan bergengsi:
- Juara 1 Kolintang Kategori Ibu-ibu
- Kostum Terbaik
- Pemain Bass Terbaik
- Aransemen Musik Terbaik
Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi DWP Bakamla RI, yang turut berkontribusi dalam melestarikan musik Kolintang sebagai warisan budaya bangsa. Kolintang, yang baru saja diakui oleh UNESCO sebagai bagian dari Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada Sidang Ke-19 di Paraguay (5/12), kini semakin dikenal luas.
“Alhamdulillah, kami berhasil mengharumkan nama Bakamla RI dengan hasil yang luar biasa,” ujar Ny. Yuanita Irvansyah, Ketua DWP Bakamla RI. “Semoga kemenangan ini memotivasi wanita Indonesia untuk terus berkarya dan menjaga budaya leluhur.”
Kompetisi yang berlangsung sejak Rabu (11/12) ini dibuka oleh Bupati Minahasa Selatan Frangky D. Wongkar, didampingi Ketua Panitia Masda (TNI) Donald Kasenda. Hari pertama diisi dengan kategori pelajar SD dan SMP, sementara kategori Ibu-ibu dan Profesional/Umum bersaing pada hari kedua. Setiap tim diwajibkan membawakan dua lagu: satu lagu wajib dan satu lagu pilihan, menuntut kreativitas dalam aransemen dan harmoni.
Tim Gistara Jayashree menonjol berkat perpaduan suara Kolintang yang harmonis dengan alunan vokal yang memikat. Kostum memukau dan permainan bass yang solid menjadi daya tarik tambahan, memastikan mereka menjadi pusat perhatian juri.
Menginspirasi Generasi Selanjutnya
Dengan kemenangan ini, DWP Bakamla RI tidak hanya membawa pulang piala, tetapi juga semangat untuk terus melestarikan Kolintang sebagai identitas budaya. “Semoga pencapaian ini menginspirasi generasi muda untuk mencintai seni tradisional dan menjaga warisan kita,” tambah Ny. Yuanita Irvansyah.
Dari alunan Kolintang, Indonesia kembali membuktikan bahwa seni tradisional mampu bersaing di panggung modern dan menjadi kebanggaan dunia.
(Foto: Humas Bakamla RI)