ZONAPERS.com, Beberapa waktu lalu Seorang warga di Solok yang mengaku telah berseteru dengan Oknum Hakim di Solok dari Cekcok hingga sampai pada keributan/Perkelahian yang melibatkan beberapa orang, keduanya pun telah membuat laporan kepada pihak kepolisian dan keduanyapun merasa Benar.
Seperti yang telah di beritakan sebelumnya di Media ZONAPERS.com, yang Berjudul “Nurdaini Mengaku Korban Penyerangan Oknum Hakim, Malah Jadi Terlapor” Pihak Oknum Hakim Syofianita,S.H., M.H., melalui suaminya Yevendri S.H., M.H., langsung memberikan Klarifikasi serta Kronologis Versi mereka kepada wartawan Zonapers dan Redaksi, disampaikan lewat sebuah Artikel melalui PDF dan Via telephone untuk menanggapi Pemberitaan pada tanggal 5 Juni 2022. Selasa (21/06/22).
Klarifikasi dan Kronologis Yevendri S.H., M.H., Suami Oknum Hakim Syofianita S.H.,
Sekira jam 09.00 Wib, Ibu Syofianita, berangkat bersama Saudara laki-lakinya panggilan Romi menggunakan sebuah mobil menuju Pasar Kota Solok. Selang tidak beberapa menit perjalanan, Ibu Syofianita, melihat ada kegiatan penyalinan BBM Bersubsidi Solar dari Mobil Tangki Milik Pertamina ke dalam derigen di Jalan Lintas Sumatera Jorong Sungai Lasi Nagari Pianggu Kec. IX Koto Sungai Lasi Kab. Solok yang diketahui kemudian milik dan dilakukan oleh Suherman panggilan Buyuang.
Melihat fakta demikian, naluri Ibu Syofianita, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan perbuatan yang salah, sehingga Ibu Syofianita, menghampiri kegiatan tersebut. Sesampainya di lokasi kegiatan, Ibu Syofianita, menyela, “Ada apa ini”. Tapi tidak seorangpun menanggapi dan mendengar selaan Ibu Syofianita, tersebut, Kemudian Ibu Syofianita, mencoba mengambil gambar/Vidio kegiatan penyalinan BBM Bersubsidi Solar dari Mobil Tangki Milik Pertamina ke dalam Derigen yang diketahui kemudian milik dan dilakukan oleh Suherman panggilan Buyuang dengan menggunakan Hand Phone (HP). Akan tetapi, ketika Ibu Syofianita, sedang mengambil gambar/ Vidio kegiatan tersebut, datang Nurdaini panggilan Dei dan Suherman panggilan Buyuang mengejar Ibu Syofianita, dan berusaha merebut HP yang dipegangnya. Tetapi Ibu Syofianita, berusaha mempertahankan HP tersebut tetap berada dalam penguasaannya sampai Ibu Syofianita, duduk kembali di dalam mobil dengan pintu mobil sebelah kiri terbuka, tidak bisa ditutup sebab dihalangi oleh Nurdaini panggilan Dei dan Suherman panggilan Buyuang.
Nurdaini panggilan Dei yang berdiri disamping Suherman panggilan Buyuang, keduanya berdiri disebelah kiri Ibu Syofianita, yang berada dalam mobil, berteriak memanggil-manggil anaknya yang berada di rumah yang terletak di seberang Jalan Lintas Sumatera Jorong Sungai Lasi Nagari Pianggu Kec. IX Koto Sungai Lasi Kab. Solok, tempat dimana di selenggarakannya kegiatan penyalinan BBM Bersubsidi Solar dari Mobil Tangki Milik Pertamina ke dalam derigen. Anaknya yang keluar pada waktu itu adalah Jessen Rama panggilan Jessen. Jessen langsung beraksi. Ia, Jessen Rama panggilan Jessen berlari keluar dari rumah dan menuju Saudara laki-laki Ibu Syofianita, panggilan Romi yang pada waktu itu duduk disebelah kanan Ibu Syofianita,. Pada pintu bagian kanan mobil dengan kaca pintu mobil tertutup rapat.
Ia, Jessen Rama panggilan Jessen berteriak-teriak dan mengeluarkan kata-kata kasar serta memukul-mukul kaca pintu mobil sekuat tenaga. Mendapat perlakukan sedemikian rupa, Saudara laki-laki Ibu Syofianita, panggilan Romi turun dari mobil, membuka pintu mobil sebelah kanan dimana posisinya duduk. Akan tetapi, Jessen Rama panggilan Jessen yang ketika itu lagi berada dan berdiri dibalik pintu mobil sebelah kanan yang berteriak-teriak, mengeluarkan kata-kata kasar, dan memukul-mukul pintu mobil sekuat tenaga berlari kearah bengkel miliknya yang terletak disebelah rumahnya di seberang jalan, kemudian keluar dengan membawa sebuah gunting yang digunakan menyerang Saudara laki-laki Ibu Syofianita, Panggilan Romi.
Ketika Jessen Rama panggilan Jessen berlari menuju bengkel miliknya, sambil berjalan Saudara laki-laki Ibu Syofianita, panggilan Romi mengikutinya dari belakang dan ketika itu juga Nurdaini panggilan Dei juga mengikuti Saudara laki-laki Ibu Syofianita, panggilan Romi dari belakang dan menarik-narik baju serta menarik-narik celana Saudara laki-laki Ibu Syofianita, panggilan Romi sampai melorot ke bawah, sehingga pintu mobil, dimana Ibu Syofianita, duduk hanya dihalangi oleh 1 (satu) orang yaitu Suherman panggilan Buyuang. Melihat situasi demikian, Ibu Syofianita, berusaha keluar dari mobil, lalu berteriak-teriak minta tolong. Mendengar teriakan minta tolong tersebut, keluarga Ibu Syofianita, yang saat itu lagi berada dikedai dan di dapur keluar ke arah suara.
HP milik Ibu Syofianita, yang digunakan untuk mengambil gambar/Vidio kegiatan penyalinan BBM Bersubsidi Solar dari Mobil Tangki Milik Pertamina ke dalam derigen yang diketahui kemudian milik dan dilakukan oleh Suherman panggilan Buyuang berhasil dirampas atau direbut oleh Suherman panggilan Buyuang. Oleh karena, HP milik Ibu Syofianita, berhasil dirampas atau direbut oleh Suherman panggilan Buyuang, Ibu Syofianita, pun berusaha merebut kembali HP tersebut. Pada saat Ibu Syofianita, berusaha merebut kembali HP nya, disaat-saat itu Ibu Syofianita, dilumpuhkan-dikeroyok bersama-sama yaitu Suherman panggilan Buyuang dengan keluarganya yang lain yaitu Nurdaini panggilan Dei, Jessen Rama panggilan Jessen, dan Albert. Suherman panggilan Buyuang berada di bagian depan, mendorong Ibu Syofianita, sekuat tenaga pada bagian perut hingga Ibu Syofianita, terdorong, berakibat perutnya sakit, kram, dan sampai saat ini kondisi tubuh Ibu Syofianita, tidak stabil/normal.
Pada saat Ibu Syofianita, terdorong, disambut oleh Nurdaini panggilan Dei dan Jessen Rama panggilan Jessen. Mereka menarik Baju dan Hijab yang digunakan oleh Ibu Syofianita, dari belakang sekuat tenaga hingga hijab tersebut melorot ke leher kemudian ditarik dan mengakibatkan Ibu Syofianita, tercekik dan mengalami memar padabagian leher (Bukti ada).
Oleh karena kuatnya tarikan yang dilakukan oleh Nurdaini panggilan Dei bersama Jessen Rama panggilan Jessen menarik hijab Ibu Syofianita, hingga tercekik, Ibu Syofianita, pun terjatuh dan terhenyak ke tanah, mengakibatkan pantatnya mengalami sakit sampai ke pinggul bagian atas sehingga menghela nafas pun menjadi susah. Kemudian Ibu Syofianita, berusaha berdiri kembali dalam keadaan hijab Ibu Syofianita, masih dalam pegangan Nurdaini panggilan Dei bersama Jessen Rama panggilan Jessen, akan tetapi ditarik lagi sekuat tenaga oleh Nurdaini panggilan Dei bersama Jessen Rama panggilan Jessen hingga terhenyak untuk yang ke dua kalinya dalam keadaan yang sama yaitu tercekik oleh hijab pada leher.
Akibat terjatuh dan terhenyak berturut-turut 2 (dua)kali, kedua kaki dan paha Ibu Syofianita,SH.MH. sakit digerakan, paha bagian kanan-kiri di atas lutut biru memar dan otot bagian bawah lutut membengkak serta membiru (luka dalam) (Bukti ada). Sedangkan Elbert menarik-narik dan mendorong-mendorong Ibu Syofianita,SH.MH. dari sebelah kanan sehingga mengakibatkan tangan kanannya Ibu Syofianita,SH.MH. luka-luka gores dan bengkak membiru (Bukti ada).
Ibu Syofianita,SH.M.H., yang dikeroyok, berhasil diselamatkan oleh keluarganya yang keluar dari kedai maupun dari dapur pada saat Ibu Syofianita, berteriak minta tolong dengan cara mengambil Ibu Syofianita, yang sedang dikeroyok oleh Suherman panggilan Buyuang dengan keluarganya yang lain yaitu Nurdaini panggilan Dei, Jessen Rama panggilan Jessen, dan Albert.Berangkat dari kronologis kejadian sebagaimana Saya diuraikan dan/atau dipaparkan di atas, dapat Saya tegaskan bahwa yang terjadi bukan penyerangan.
Inti klarifikasi Versi Pihak Oknum Hakim tertuang lewat kiriman PDF.
Dua-duanya telah melaporkan permasalahan ini ke pihak Berwajib, untuk penyelesaiannya kita tunggu keputusan resmi dari Kepolisian atau kedua belah Pihak nantinya.(Hartanto).