Zonapers – Jakarta, 24 Januari 2025
Di balik tegarnya seorang perwira polisi, Kombes Pol. Jhon Mantiri, S.I.K., memiliki cerita inspiratif yang jarang diketahui banyak orang. Sebagai Kepala Keamanan Mahkamah Konstitusi (MK) sejak 2021 hingga 2025, pria kelahiran Manado, Sulawesi Utara, ini tak hanya dikenal karena ketegasannya, tetapi juga pendekatan humanisnya yang membuatnya disegani semua kalangan.
Terlahir di keluarga besar TNI Angkatan Udara, Jhon Mantiri awalnya tak pernah membayangkan dirinya akan bergabung ke dalam Korps Bhayangkara. Namun, jiwa prajurit yang telah tertanam sejak kecil membawanya menempuh pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol), hingga lulus pada tahun 1997. Dengan dedikasi penuh, Jhon memulai kariernya sebagai Komandan Pleton (Danton) Brimob di Polda Papua.
“Saya tidak berpikir akan menjadi polisi, tetapi rasa tanggung jawab kepada bangsa membuat saya mengambil langkah ini. Saya ingin membuat perbedaan,” ujar Jhon dalam sebuah wawancara eksklusif.
Saat ditunjuk sebagai Kepala Keamanan MK pada 2021, banyak yang terkejut. Jabatan ini biasanya diisi oleh figur dengan latar belakang intelektual tinggi dan jam terbang yang mumpuni. Namun, Jhon membuktikan dirinya adalah pilihan yang tepat.
Salah satu momen yang membuat namanya harum adalah interaksi hangatnya dengan awak media dan staf sipil di lingkungan MK. “Saya percaya bahwa pendekatan humanis adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, termasuk dalam pengamanan,” katanya.
Selama bertugas, Jhon tak segan menyapa staf keamanan, media, hingga tamu MK. Kepribadiannya yang hangat membuat ia dihormati oleh semua kalangan. “Pak Mantiri bukan hanya atasan, tapi juga seperti teman bagi kami,” ujar Heri, salah satu petugas keamanan di MK.
Mengamankan Mahkamah Konstitusi bukanlah tugas mudah, terutama di tengah dinamika politik yang sering memanas. Jhon kerap menghadapi situasi sulit, dari unjuk rasa besar-besaran hingga ancaman keamanan. Namun, baginya, pengalaman ini adalah pelajaran berharga.
“Bertugas di MK adalah kehormatan. Saya bertemu dengan banyak pejabat negara dan belajar langsung dari mereka tentang tanggung jawab dan kepemimpinan,” ungkapnya.
Kini, setelah mengakhiri masa jabatan di MK, Jhon tengah melanjutkan pendidikan untuk meningkatkan kompetensinya sebagai perwira polisi. “Belajar adalah cara saya untuk terus berkontribusi kepada masyarakat,” tuturnya.
Ia juga berpesan kepada generasi muda polisi agar tak hanya mengandalkan kekuatan, tetapi juga membangun pendekatan yang humanis. “Kepolisian bukan hanya tentang hukum, tetapi juga tentang bagaimana kita hadir di tengah masyarakat”.
Kombes Pol. Jhon Mantiri telah membuktikan bahwa pengabdian kepada bangsa dan negara tak mengenal batas. Sosoknya menjadi inspirasi bagi banyak pihak, baik di kepolisian maupun masyarakat umum. Dengan visi yang jelas dan hati yang tulus, ia telah meninggalkan jejak mendalam dalam dunia kepolisian Indonesia.
Sebagai salah satu putra terbaik Sulawesi Utara, ia mengingatkan kita bahwa seorang pemimpin tak hanya dihormati karena pangkatnya, tetapi juga karena hati dan integritasnya.
Redaksi