ZONAPERS.com, Jakarta – Aktor senior Pong Harjatmo ternyata tak bisa melupakan dunia akting. Sudah puluhan tahun berkarir sebagai aktor, khususnya peran antagonis. Aktor populer kelahiran Solo, 13 September 1942 yang memulai debutnya lewat film Nji Ronggeng tahun 1969 silam. Di kota kelahirannya, Pong selalu melakukan banyak aktivitas sosial, mulai kegiatan budaya, keagamaan dan bahkan kesehatan.
Salah satu film yang Pong Harjatmo yang Senang Dia lakoni kala itu bermain dalam film Anak Negeri Megalith. “Kebetulan sutingnya di luar daerah Sumatera Selatan sana. Dimana ada unsur budayanya. Diungkapkannya, Ketika wawancara khusus oleh Tim wartawan Zonapers di Gedung Usmar Ismail di kantor PARFI lantai 4 Jakarta Selatan. Kamis, (2/5/22).
Saya memang lagi senang kalo lokasi sutingnya di luar kota, di sana banyak kedamaian dan kenyamanan,” beber pemain film Kau dan Aku Cinta Indonesia, The Raid 2: Berandal, Penjuru 5 Santri dan puluhan film nasional berbagai genre lainnya sejak tahun 1970 sampai sekarang. Dia rela suting di lokasi pedalaman “Ini film bagus yang layak ditonton generasi milenial.
“Di masa tua seperti ini, saya memang butuh ketenangan, tapi juga tidak suka melihat adanya kesewenang-wenangan. Makanya setiap kali melihat ada yang tidak beres, kuat keinginan saya untuk melakukan demo atau protes,” tegas suami dari Raldiastari yang melejit sejak membintangi film Awan Djingga tahun 1970 ini.
Kita masih ingat dimana aktor senior tersebut memanjat Gedung DPR/MPR 2010 silam ketika ada kegeraman dari mas Pong biasa orang memanggil, mencoret atap Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Ada kegeraman yang sangat mendalam di hatinya sampai akhirnya ia memutuskan melakukan aksi tersebut.
“Semua, semua dari awal, mulai dari kasus lumpur lapindo, kasus Century, kasus Susno, soal tabung gas meledak, sampai ini soal wakil rakyat yang membolos. Sudah tidak bisa dibiarkan,”tandasnya.
Jika masa mudanya Pong selalu mendapat peran-peran antagonis, namun di masa tuanya justru sebaliknya, jadi ayah atau kakek yang baik dan bijaksana. Dan karakternya itu juga muncul di kehidupan dunia nyata. Dia turut memperhatikan situasi politik meski dia bukan seorang politikus. Selain memanjat gedung DPR/MPR RI berapa tahun lampau, dia juga bikin heboh dengan menerobos Rakornas Partai Demokrat tahun 2011 dengan membawa spanduk bertuliskan Berantas Korupsi atau Bubar Saja. Jujur Adil dan Tegas! “Sebagai warga negara, sampai sekarang saya tetap merasa bebas untuk menyampaikan pendapat, baik memuji, meminta maupun memprotes. Tidak ada yang saya takutkan, saya takut hanya sama Tuhan,” ujarnya.
Pong Harjatmo diusia yang bukan muda lagi namun tetap kelihatan energik dan tetap semangat dengan banyak melakukan aktivitas yang tidak jauh dalam urusan dunia seni peran, saat ini beliau di percaya memegang tanggung jawab sebagai Dewan Pertimbangan Organisasi PARFI / Persatuan Artis Film Indonesia.
Beliau juga menceritakan kisah unik dan mungkin terasa aneh bagi manusia umumnya,
” Saat saya meminang calon istri, Mas Kawin yang saya serahkan adalah Bendera Merah Putih dan Lambang Garuda Pancasila” sembari beliau tunjukkan kepada awak media.
Saat pembicaraan terakhir di selipkan pula wejangan tentang semangat jiwa Nasionalisme sang aktor dari seorang Pong Hardjatmo yang bisa dijadikan contoh dan role model untuk generasi Milenial ,” Agar kalian yang masih muda dan saat ini mendapatkan Jabatan, tidak melupakan jati diri kita sebagai Bangsa Indonesia ,Tanah Air indonesia dan Tanah tumpah darah kita.” Pungkas mas Pong.
Pong memulai karirnya lewat film Nji Ronggeng, kemudian berlanjut ke film Awan Djingga, Bertjinta Dalam Gelap, dan puluhan judul lainnya. (Hans)