zonapers.com,Jakarta.
Pernyataan tajam datang dari Kompol Sandy Budiman, S.H., S.I.K., M.Si., seorang perwira muda Polri yang dikenal idealis dan berintegritas tinggi. Dalam penjelasannya di studio barunya di Jalan Kangkung, Komplek Bina Marga, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2024), ia mengungkap secara blak-blakan perbedaan mencolok antara penegakan hukum dan pembelokan hukum yang selama ini menjadi persoalan serius di Indonesia.
Menurut Kompol Sandy Budiman, yang juga Musisi serta Pencipta lagu , banyak masyarakat yang sulit membedakan apakah sebuah proses hukum benar-benar ditegakkan, atau justru dibelokkan demi kepentingan tertentu.
Ia menjabarkan lima faktor utama yang membuat hukum di Indonesia kerap tumpul ke atas tapi tajam ke bawah:
- Kekuasaan dan Konflik Kepentingan
“Mereka yang punya kekuasaan politik, ekonomi, atau sosial sering kali memanfaatkan hukum untuk melindungi kepentingannya,” tegas Kompol Sandy. - Kurangnya Transparansi
Proses hukum yang tertutup membuat publik sulit melakukan kontrol dan pengawasan. - Korupsi dalam Sistem Hukum
Praktik suap dan jual beli perkara masih menjadi luka lama yang belum sembuh. - Aspek Legal Formal yang Disalahgunakan
Hukum sering dijadikan alat justifikasi, bukan instrumen keadilan. - Lemahnya Etika dan Integritas Penegak Hukum
Tanpa moral dan nurani, hukum hanya jadi formalitas tanpa makna.
Kompol Sandy yang terlahir di Kota Tasikmalaya mencontohkan kriminalisasi terhadap aktivis sebagai bentuk nyata pembelokan hukum yang masih sering terjadi.
“Proses hukum yang tidak terbuka dan sarat kepentingan membuat masyarakat kehilangan kepercayaan. Padahal hukum seharusnya melindungi, bukan menakuti,” ujarnya lantang.
Sebagai solusi, Polisi yang Selebriti ini juga menyerukan agar penegakan hukum dikembalikan ke jalur nurani dan transparansi publik, dengan mengedepankan etika, profesionalisme, serta keberanian moral.
“Ketika hukum dijalankan dengan hati nurani dan rasa keadilan, bukan karena tekanan kekuasaan, maka kepercayaan rakyat akan tumbuh kembali,” tutupnya dengan penuh keyakinan.
Pernyataan Kompol Sandy ini pun langsung menjadi sorotan di kalangan masyarakat dan aktivis hukum, karena dinilai mewakili keresahan publik terhadap praktik hukum yang belum sepenuhnya berpihak pada keadilan.
#Sedikit lansiran dari media Kompasiana.com
Redaksi.





































































