zonapers.com,Tasikmalaya.
Tasikmalaya, 25 Oktober 2025 — Di tengah padatnya tugas dan tanggung jawab sebagai abdi negara, momen silaturahmi penuh kehangatan justru hadir di tengah Keluarga Besar AKBP (Purn) Yono Kusyono di Tasikmalaya. Keluarga ini menjadi bukti bahwa semangat persaudaraan, disiplin, dan pengabdian kepada bangsa dapat tumbuh kuat di antara perwira TNI dan Polri dalam satu ikatan darah.
Perjalanan pengabdian keluarga ini dimulai dari sang ayah, AKBP (P) Yono Kusyono, alumni Secapa Polri 1995, yang menanamkan nilai loyalitas dan cinta tanah air sejak dini kepada anak-anaknya. Estafet perjuangan itu diteruskan oleh Kolonel Kav. Herman Taryaman, alumni Akmil 1999, dan kemudian diikuti oleh sang penerus muda, Kompol Sandy Budiman, S.H., S.I.K., M.Si, alumni Akpol 2007.
Kebersamaan lintas generasi dan instansi ini menjadi simbol nyata sinergi antara TNI dan Polri. Bagi mereka, seragam boleh berbeda, tetapi semangat pengabdian kepada bangsa tetap satu.
“Bagi saya, ini bukan sekadar silaturahmi keluarga, tapi simbol sinergi dan kebanggaan. Kami belajar bahwa TNI dan Polri berbeda seragam, tapi satu tujuan: menjaga NKRI,” ujar Kompol Sandy Budiman penuh makna.
Sementara itu, Kolonel Kav. Herman Taryaman dikenal sebagai perwira tangguh dan berprestasi. Ia pernah menjabat di Puspen TNI AD Papua, kemudian dipercaya menjadi Asisten Intelijen di Paspampres, dan baru saja menuntaskan pendidikan Sespimti di Lembang, Jawa Barat.
Melihat perjalanan kedua putranya, sang ayah, AKBP (P) Yono Kusyono, tak kuasa menahan rasa bangga. “Saya sering menyebut kami sebagai Trisula Keluarga — tiga ujung kekuatan yang melambangkan pengabdian, persaudaraan, dan kehormatan,” ucapnya haru.
Suasana silaturahmi keluarga tersebut berlangsung hangat dan penuh tawa. Cerita masa dinas, kisah perjuangan, hingga doa bersama menjadi momen yang sarat makna. Di balik kesederhanaannya, keluarga ini memperlihatkan bagaimana soliditas dan cinta tanah air bisa tumbuh kuat dari lingkungan keluarga yang harmonis.
Kisah mereka menjadi inspirasi bahwa kekuatan bangsa tidak hanya lahir di medan tugas, tetapi juga dari rumah — dari keluarga yang menanamkan semangat.
Redaksi.





































































