Oleh : H. Maulana Hasanuddin.
Di ceritakan sebuah kisah oleh kaum sufi, dimana di akhirat terjadi pertemuan antara Iblis dan Raja Firaun.
” Hai Iblis, kenapa kaum Iblis hanya berada di Neraka Level menengah saja, tidak ada di level terbawah, padahal kamu lah pembawa bencana bagi kaum manusia, ” Kata Raja Firaun karena dirinya berada di Neraka level ke 6 dari 7 level Neraka terdalam.
” Hahaha.. Lebih dahysat dosamu lah Firaun, kami kaum Iblis dan jajarannya hanya menggoda dan menjerumuskan manusia ke lembah paling hina, tidak lebih dari itu, sebab itu Janji kami kepada Alloh SWT, tidak seperti kamu Firaun, kamu manusia tapi mengaku sebagai Tuhan, Celakalah dirimu, ” Jawab Iblis menjawab pertanyaan mantan Raja Firaun.
Ditengah perbincangan mereka, datanglah orang mukmin ahli ibadah yang sedang di kasih kesempatan melihat 7 level Neraka sebagai penyampai kabar untuk kaum mukmin lainnya.
” Hai orang mukmin, mengapa kamu tersenyum melihat perbincangan kami,” Ujar Firaun dan Iblis.
” Ternyata dosa kamu Firaun dan dosa kau Iblis tidak membuat Alloh SWT menempatkan kalian di Neraka yang terdalam,” Ujar orang mukmin tersebut.
” Oh ya?? ” Tanya mereka berdua kepada orang mukmin.
” Jadi, siapa mahluq yang menempati Neraka terdalam? Padahal kami anggap, kamilah yang paling durjana di hadapan Alloh SWT, ” Tanya mereka berdua kembali.
” Lihatlah olehmu wahai Iblis dan Firaun, Alloh SWT menempatkan Orang Orang Munafik di Neraka terdalam, berarti dosa Firaun yang mengaku sebagai Tuhan takala didunia serta semua dosa-dosa Iblis masih kalah dengan dosa orang-orang munafik, celakalah mereka,” Pungkas orang mukmin.