Abah Anton Charliyan: “Agama Harus Jadi Budaya, Jangan Sampai Sejarah Dibengkokkan”

- Jurnalis

Sabtu, 21 Desember 2024 - 18:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zonapers – Garut, 21 Desember 2024

Ribuan jamaah memadati Masjid Agung Garut dalam pengajian istimewa bertajuk “Ngaos Sejarah sareng Budaya Islam Tatar Pasundan” yang digelar oleh PCNU Garut. Acara ini menghadirkan pembicara utama Abah H. Anton Charliyan, mantan Kapolda Jabar yang kini dikenal sebagai tokoh budaya, penggiat sejarah, serta pejuang anti-intoleransi dan radikalisme.

Dalam tausiyahnya, Abah Anton menekankan pentingnya menjadikan agama sebagai budaya. “Praktik rukun Islam seperti salat, zakat, dan puasa tidak cukup hanya sebagai kewajiban, tapi harus menjadi kebiasaan yang istiqamah hingga mendarah daging. Ketika itu terjadi, agama benar-benar menjadi budaya yang melekat pada setiap individu,” tegas Abah Anton.

Ia juga mengingatkan pentingnya memahami sejarah penyebaran Islam di Nusantara. Menurutnya, perjuangan ulama pribumi sangat luar biasa dan tidak boleh dilupakan. Sebagai contoh, ia menyebut Pangeran Raketan Sancang dari Gunung Nagara Garut, sahabat Sayidina Ali RA, yang turut menyebarkan Islam hingga Tripoli, Afrika Utara, pada abad ke-7. Di Nusantara, ia mendirikan pusat syiar Islam bernama Padepokan Surat Mandiri.

Baca Juga :  Bupati Berharap Di Jatigede Ada Hotel

Tak hanya itu, Abah Anton juga menyoroti peran besar Kangjeng Sunan Gunung Jati, seorang duriyah Rasulullah yang sekaligus memiliki darah Raja Pajajaran. “Sunan Gunung Jati adalah simbol harmonisasi Islam dan budaya lokal. Namun, Islam tidak mengenal kasta atau keistimewaan berdasarkan garis keturunan. Kemuliaan hanya diukur dari ketakwaan,” ungkapnya sambil mengutip Surat Al-Hujurat ayat 13.

Baca Juga :  Akibat Menyalahgunakan Wewenang, Kombes Edwin Di PTDH Oleh Polri

Pesan ini menjadi relevan di tengah tantangan modern, di mana sejarah sering kali dibengkokkan oleh pihak-pihak tertentu. “Jika kita memahami sejarah, kita akan memiliki identitas dan kebanggaan sebagai bangsa. Jangan biarkan peran ulama Nusantara dihapus atau dibelokkan,” tambah Abah Anton.

Acara ini juga dihadiri Ketua PCNU Garut, Ketua Dewan Masjid, serta para budayawan dan tokoh masyarakat Priangan. Tausiyah penuh makna ini berlangsung khidmat dan memberi inspirasi kepada seluruh jamaah untuk terus menjaga warisan Islam Nusantara.

“Agama harus jadi budaya,” tutup Abah Anton, memberikan pesan mendalam yang menjadi renungan bagi semua yang hadir.

Berita Terkait

PWI Kaltim Usai Melakukan Konkerprov Sebagai Barometer Kerja Kepengurusan
BRADER Gelar Santunan Anak Yatim & Sembako Murah Di Jabar, Ramadan Penuh Berkah
Gubernur Sulut Mayjen (P) Yulius Selvanus Tinjau Areal Universitas Islam Di Bolaang Mongondow
Kapolda Sumut Ajak Wartawan Sajikan Berita TAP, PWI: Wartawan Butuh Informasi
Heboh! Babinsa & Bhabinkamtibmas di Pati Diancam Somasi Oleh Oknum Pengacara ‘Kebal Hukum’
Viral! Rekaman Suara Diduga Oknum ASN Pengaruhi PSU Tasikmalaya, GMPD Desak Tindakan Tegas
Polres Tangerang Selatan Bongkar Sindikat Narkoba, 9.206 Butir Ekstasi Disita
Danrem 023/KS Dampingi Kunker Gubernur Sumut Ke Pulau Nias

Berita Terkait

Jumat, 14 Maret 2025 - 16:45 WIB

PWI Kaltim Usai Melakukan Konkerprov Sebagai Barometer Kerja Kepengurusan

Jumat, 14 Maret 2025 - 14:09 WIB

BRADER Gelar Santunan Anak Yatim & Sembako Murah Di Jabar, Ramadan Penuh Berkah

Jumat, 14 Maret 2025 - 12:58 WIB

Gubernur Sulut Mayjen (P) Yulius Selvanus Tinjau Areal Universitas Islam Di Bolaang Mongondow

Jumat, 14 Maret 2025 - 11:05 WIB

Kapolda Sumut Ajak Wartawan Sajikan Berita TAP, PWI: Wartawan Butuh Informasi

Jumat, 14 Maret 2025 - 09:13 WIB

Heboh! Babinsa & Bhabinkamtibmas di Pati Diancam Somasi Oleh Oknum Pengacara ‘Kebal Hukum’

Berita Terbaru