Jakarta, Untuk menghindari adanya aksi pemalakan terhadap para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang merupakan pahlawan Devisa, dibangunnya Lounge khusus untuk PMI yang dahulunya dikenal dengan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Itu merupakan solusi menyelamatkan PMI agar tidak dipalak, dimanfaatkan untuk kepentingan para bajingan sindikat penempatan ilegal PMI.
“Praktek lama ini, sisa dari kultur Orba yang saya berantas di era saya saat ini, ” Kata Kepala BP2MI, Benny Rhamdani.
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia kembali melepas keberangkatan sebanyak 222 Pekerja Migran Indonesia (PMI) Program Government to Government (G to G) Korea Selatan.
Dalam pelepasan yang digelar di El Hotel Royale Jakarta, Senin (31/10), musisi sekaligus penyanyi, Oppie Andaresta memberikan motivasi kepada para PMI, menjelaskan perubahan paradigma dari yang sebelumnya Tenaga Kerja Indonesia (TKI), hingga kini menjadi PMI.
“TKI jaman dulu suram. Mau pergi berat, di airport terlantar. Padahal beberapa waktu lalu, PMI menjadi penghasil devisa nomor dua, tapi diperlakukan dengan suram. Nasibnya nggak jelas. Saya rasa zaman sekarang, menjadi warga negara VVIP yang sangat membanggakan. Saya pun salut dan hormat dengan kalian,” ujar Oppie.
Oppie menambahkan, Kepala BP2MI, Benny Rhamdani telah mengusahakan semaksimal mungkin pelindungan terhadap PMI.
“Terima kasih Pak Benny, karena sudah bekerja keras dengan Pak Jokowi, membuat teman-teman yang di sini, para PMI menjadi orang-orang yang percaya diri, karena kalian penting bagi negara,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menjelaskan berbagai fasilitas yang diberikan kepada para PMI. Di antaranya adalah fasilitas lounge, fast track, serta help desk yang ada di bandara. Adapun selain yang telah tersedia di Bandara Soekarno-Hatta, juga turut akan diresmikan di lima bandara lainnya.
“Selain lounge ada juga fast track. Kalau teman-teman datang ke bandara, selalu di saat kita antri itu ada orang-orang yang jalurnya khusus, tidak boleh antri. Siapa mereka? Official diplomatic, orang-orang penting di negara ini. Apa perintah Presiden? Selain lounge, siapkan fast track. Dengan adanya fast track, PMI tidak boleh dicampur dengan penumpang umum. Derajat PMI sama dengan official diplomatic di negara ini,” ujar Benny.
Tak hanya itu, kini para PMI juga dilepas keberangkatannya oleh para pejabat tinggi negara. Salah satunya keberangkatan yang sebelumnya dilepas langsung oleh Presiden Joko Widodo.
“Saya berani bertaruh, tidak ada negara di dunia yang saat melepas pekerjanya untuk bekerja di negara luar, dilepas oleh pejabat tinggi di negaranya. Hanya Indonesia. Karena Pak Jokowi mengatakan, Pekerja Migran itu pahlawan, penyumbang devisa terbesar kedua pada negeri ini,” tutur Benny.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, Rukmina Gonibala, beserta perwakilan IAIN Manado, Rivai Bolotio; serta Monisyah dari Sekretariat Nasional Jokowi.
(Hans)