Zonapers – Sumedang, 5 Januari 2025
Kecepatan dan ketelitian Polres Sumedang patut diacungi jempol. Dalam waktu kurang dari 24 jam, kasus pembuangan bayi yang menggemparkan warga Dusun Sembir, Desa Gunasari, Kecamatan Sumedang Selatan, berhasil terungkap. Dua terduga pelaku, seorang perempuan yang diduga ibu kandung bayi dan seorang pria yang diduga ayah biologisnya, kini telah diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Bayi malang tersebut ditemukan Sabtu malam (4/1/2025) oleh seorang warga yang curiga dengan keberadaan sebuah kardus di area perkebunan. Saat dibuka, kardus itu berisi bayi yang baru lahir dalam kondisi menangis. Warga segera melapor ke pihak berwajib, yang langsung bertindak cepat.
Kasat Reskrim Polres Sumedang, AKP Uyun Saepul Uyun, menjelaskan bahwa pengungkapan kasus bermula dari informasi tentang seorang perempuan yang diduga baru melahirkan.
“Kami mendapatkan laporan tentang kondisi fisik seorang perempuan yang mencurigakan. Tim segera bergerak untuk mengamankan terduga pelaku dan memeriksa lebih lanjut,” ungkapnya.
Perempuan tersebut diketahui merupakan seorang ibu tunggal dengan seorang anak berusia 6 tahun. Bayi yang dibuang ditemukan sekitar 4 hingga 5 kilometer dari tempat tinggalnya. Sementara itu, pria yang diduga sebagai ayah biologis bayi juga telah diamankan untuk pendalaman perannya dalam kasus ini.
Polisi menduga bahwa tekanan hidup dan ketidakmampuan mengatasi situasi menjadi penyebab utama tindakan ini. Namun, motif pasti masih dalam proses penyelidikan.
“Kami tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga mencari solusi agar kasus serupa tidak terulang di masa depan,” tambah AKP Uyun.
Meski sempat ditinggalkan di tengah kebun, bayi tersebut kini dalam kondisi sehat setelah mendapatkan perawatan intensif. Kasus ini menggugah empati banyak pihak, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya dukungan sosial bagi perempuan dalam situasi sulit.
Polres Sumedang mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama pada situasi yang mencurigakan atau individu yang membutuhkan dukungan.
“Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam mencegah tragedi seperti ini,” tutup AKP Uyun.
Kasus ini menjadi peringatan serius bahwa tekanan hidup dapat memicu tindakan ekstrem. Diperlukan kerja sama semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang peduli dan mendukung, terutama bagi mereka yang berada dalam situasi rentan.
Sumber; Humas Polda Jabar