Pelantikan Jenderal Soedirman Dilakukan Oleh Presiden Soekarno 8 Juni 1947

- Jurnalis

Sabtu, 16 Juli 2022 - 17:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

zonapers.com, JAKARTA – “Soedirman terpilih sebagai Panglima TKR dalam situasi yang khas revolusi. Serba genting, tergesa-gesa, dan banyak faksi. Ia satu-satunya panglima tentara yang dipilih melalui voting.” Sebulan setelah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) berdiri pada 5 Oktober 1945, TKR masih juga belum memiliki panglima. TKR hanya dipimpin seorang kepala staf. Orang yang menjadi kepala staf adalah Oerip Soemohardjo, mantan Mayor Tentara Belanda KNIL.

Sebagai mantan KNIL, tak heran jika organisasi awal TKR mirip KNIL. Kebanyakan perwira TKR adalah mantan komandan Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA). Ada perang dingin antara perwira bekas KNIL dengan bekas PETA. Butuh waktu memang bagi pemerintahan Sjahrir untuk mempercayai Soedirman. Namun lama-lama akhirnya Soedirman pun diangkat sebagai Panglima Besar TKR pada 18 Desember 1945. Sementara Oerip tetap jadi Kepala Staf, namun jabatan itu setingkat lebih rendah dari Panglima. Dengan kebesaran hati, Oerip menerima pengangkatan orang yang tak lebih berpengalaman dalam memimpin pasukan darinya.

Baca Juga :  Ilmuwan Teknologi Bioreaktor Kapal Selam Sebut Sosok Budayawan Ki Gagab Lololoba Cerdas Dan Cermat Sikapi Iklim Global

Lepas dari kekurangannya, Soedirman adalah satu-satunya Panglima Besar yang heroik memimpin perang gerilya. Dia juga satu-satunya Panglima Tentara yang dipilih berdasar voting, karena panglima tertinggi tentara sesudahnya, baik panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) bahkan Kepala Staf semua angkatan, pada akhirnya adalah Hak Prerogatif Presiden. Seperti tertuang dalam Pasal 13 ayat (2) UU tentang TNI, panglima “diangkat dan diberhentikan oleh Presiden setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat”.

Baca Juga :  YASTROKI Desak Pemerintahan Yang Baru Utamakan Sektor Ekonomi Mikro

*Sumber dari kumpulan artikel Potret Sejarah*

Berita Terkait

HPN 2025 Banjarmasin Bukan Hanya Sekedar Perayaan
Bayar Bayar Bayar !! Lagu Kontroversi Yang Viral
Setelah Di Tahan, Hasto Berharap Keluarga Mantan Presiden JW Juga Di Periksa KPK
Riau Dalam HPN 2025 Yang Terbelah
Wabup Sumedang Buka Aquatic Championship II Kang Fajar Cup
Ketua LKBPH PWI Pusat, Datangi Polda Metro Jaya Untuk Buat Laporan
Hendry CH Bangun : Penunjukan Plt Ketua PWI Kalbar Di Nilai Ilegal Dan Cacat Hukum
Sehari Usai Dilantik, Wabup Sumedang Kunjungi SKPD Lingkup PPS

Berita Terkait

Minggu, 23 Februari 2025 - 14:58 WIB

HPN 2025 Banjarmasin Bukan Hanya Sekedar Perayaan

Minggu, 23 Februari 2025 - 13:52 WIB

Bayar Bayar Bayar !! Lagu Kontroversi Yang Viral

Minggu, 23 Februari 2025 - 12:25 WIB

Setelah Di Tahan, Hasto Berharap Keluarga Mantan Presiden JW Juga Di Periksa KPK

Minggu, 23 Februari 2025 - 11:22 WIB

Riau Dalam HPN 2025 Yang Terbelah

Sabtu, 22 Februari 2025 - 21:54 WIB

Wabup Sumedang Buka Aquatic Championship II Kang Fajar Cup

Berita Terbaru

Berita

HPN 2025 Banjarmasin Bukan Hanya Sekedar Perayaan

Minggu, 23 Feb 2025 - 14:58 WIB

Berita

Bayar Bayar Bayar !! Lagu Kontroversi Yang Viral

Minggu, 23 Feb 2025 - 13:52 WIB

Berita

Riau Dalam HPN 2025 Yang Terbelah

Minggu, 23 Feb 2025 - 11:22 WIB

Berita

Wabup Sumedang Buka Aquatic Championship II Kang Fajar Cup

Sabtu, 22 Feb 2025 - 21:54 WIB