ZONAPERS.com, Pati – Jejak kiprah Ahmadi sebagai pimpinan Bawaslu Kabupaten Pati sebelum menjabat Ketua Bawaslu Kabupaten Pati, sikap ramah tamah nya membuat rekan kerja baik di kantor maupun di lingkungan tempat tinggalnya, menjadikan ciri khas khusus bagi keluarganya.
Ahmadi yang mempunyai 3 orang anak, mendidik anaknya berdasarkan agama, ngaji bersama setiap waktu disalah satu pondok pesantren Gomang walisongo di Tuban Jawa Timur.
Awal bekerja sebagai Manager BMT Swalayan Pati tahun 2000 hingga 2012, disela-sela tahun itu juga sebagai TKSK Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati Tahun 2009 s/d 2018
Ahmadi waktu itu Bagian pendampingan kesejahteraan sosial tingkat kecamatan/ relawan Kemensos, yang tugas pokok dan fungsinya mendata penyandang masalah kesejahteraan sosial dan potensi sumber kesejahteraan sosial, berkiprah dilapangan dengan keramah tamahan bisa menjiwai rasa sosial di lingkungan , 9 tahun mendalami sangat begitu faham tentang masalah-masalah sosial.
Sebagai pekerja sosial kecamatan bagaimana menyimpulkan dan mensinkronkan masalah sosial ditingkat kecamatan Karena payung hukum tentang Undang-Undang kesejahteraan sosial yang turunannya ada di peraturan daerah,
Setiap satu tahun sekali mendampingi musdes ( musyawarah desa), menentukan PMKS. ( Penyandang masalah kesejahteraan sosial ), kalau di desa operatornya disebut SIKS-NG, lalu masuk ke operator, data dari desa kemudian masuk di kabupaten
Lalu diklarifikasi diam-diam oleh tenaga kesejahteraan sosial kecamatan terus masuk Kemensos, yang selanjutnya masuk program nasional, baru setelah ada penganggaran untuk diturunkan ke desa dapat berapa calon penerima manfaat.” Kata Ahmadi ketika Berbincang-bincang dengan wartawan Zonapers. Selasa (28/6/22).
Sebelum Bawaslu Ahmadi menjadi Panwas pemilu tingkat kecamatan lalu tingkat kabupaten, seiring berjalannya waktu, 2018 Ahmadi menjadi Ketua Bawaslu Kabupaten Pati yang akhirnya BAWASLU Kabupaten/Kota seluruh indonesia menjadi lrmbaga permanen.
Wartawan atau jurnalis sangat berperan turut membantu Panwas maupun Bawaslu dalam Mempublikasikan tentang berita sekira nya belum dicerna dengan baik dimasyarakat,
Adanya kejadian tahun 2017 pemilihan bupati Kabupaten Pati dan 2018 pemilihan Gubernur Jawa tengah, salah satu kubu membuat berita hoax, dikejar sampai ketahuan dihakimi hingga babak, belur, dan juga tahun 2017 saat pemilihan bupati, antara dua kubu saling menghujat dan meludahi, walaupun ada pihak pengaman tak memperdulikannya, Ahmadi 50 tahun mengungkapkan kepada awak media.
Hati nurani seorang Ahmadi sudah dipupuk rasa sosial, atas kejadian 2017/2018 supaya tidak terulang kembali , Bawaslu kabupaten Pati akan mengantisipasi sebelum ada kejadian yang serupa. Merasa iba dan kasihan pada salah satu kubu yang diperlakukan seperti itu.
Kegiatan mengantisipasi pemilu yang akan datang Bawaslu sudah mempunya program , yang sekiranya bisa masyarakat sadar dan mengerti tentang aturan pemilu , yang berketuhanan yang maha esa. Programnya membentuk desa pengawasan dan desa anti politik uang. Disamping itu membentuk pengawas partisipatif dikalangan kaum muda yaitu sekolah kader pengawas pemilu partisipatif (skpp). ( Endro L)