ZONAPERS.com, Jakarta – Menduduki posisi ketiga dengan hanya meraih perunggu di Sea Games Vietnam tahun ini, adalah gambaran terbaru kegagalan Timnas Sepakbola Indonesia. Ini baru di tingkat Asia Tenggara, belum masuk ke level yang lebih tinggi lagi seperti Piala Asia atau mungkin dunia, seperti mimpi para Pengurus PSSI. Inilah Penilaian seorang pengamat Sepak Bola Indonesia Sarman kepada awak media. Sabtu (28/5/22).
Mimpinya adalah Timnas Indonesia bisa berbicara di Piala Asia 2023 dan lolos Piala Dunia 2026. Banyak yang bilang Timnas Indonesia tampil di Piala Dunia 2026 merupakan mimpi di siang bolong. Tetapi sebagai bangsa yang suka ngantuk pada siang hari karena terlalu banyak mengkonsumsi nasi, mimpi itu memang sering menghampiri.
Jika melihat kualitas Timnas Indonesia yang turun di SEA Games kemarin, rasanya mimpi itu tidak bakal jadi kenyataan. Betapa tidak, para pemain tidak menunjukkan kualitas sebagai pemain sepakbola nasional.
“Dapet bola bingung, passing salah melulu. Pemain belakang cuma bisa nendang melambung ke depan, tanpa memikirkan akan jatuh ke mana bolanya. Setiap diserang lawan langsung kocar-kacir. Dari 4 tim yang masuk semifinal, Timnas Indonesialah yang paling jelek permainannya. Untung menang adu penalty lawan Malaysia!” kata Sarman El Hakim, Ketua Masyarakat Sepakbola Indonesia dalam podcast Cocomeo Channel.
Sarman yang datang menyaksikan langsung pertandingan Timnas Indonesia vs Vietnam, mengaku sangat kecewa dengan kualitas Timnas besutan pelatih Shin Tae yong kali ini.
“Katanya Shin Tae yong pelatih hebat, berkualitas dunia, kok seperti itu hasil kerjanya? Yang dipikirin cuma mencari pemain naturalisasi. Mana pemain-pemain Indonesia seperti Bagus Kahfi, Supriadi, Todd Fere atau pemain dari tim.yang jadi juara di PON Papua lalu?”
Namun Sarman tidak sepenuhnya menyalahkan Shin Tae yong. Dia melihat kegagalan Timnas Indonesia di SEA Games Vietnam adalah akumulasi dari kegagalan federasi sepakbola Indonesia, PSSI.
“PSSI itu udah kacau, berkhianat terhadap cita-cita perjuangan sepakbola Indonesia, dikelilingi mafia dan orang-orang tidak kredibel di dalamnya. Kita perlu federasi baru yang benar-benar memperjuangkan sepakbola Indonesia, yang yakin bahwa Indonesia punya sumberdaya manusia yang melimpah untuk sepakbola. Melalui federasi baru, potensi yang ada bisa digali, tidak mengkhianatai cita-cita anak muda Indonesia untuk berkiprah di Timnas sepakbola, dengan proyek naturalisasi yang terbukti gagal. Omong kosong!” kata Sarman.
Apakah federasi baru bisa diterima oleh FIFA? Lalu bagaimana mewujudkannya?
“PSSI itu hanya sebuah perkumpulan. Kan tidak ada larangan untuk membuat perkumpulan baru. Brunei pernah punya 2 federasi sepakbola. Diakui oleh FIFA. Kenapa kita takut? Kalau mau memajukan sepakbola Indonesia, kita harus mewujudkan gagasan baru!” tandas Sarman.
#Timnas #pssi #shintaeyong