Zonapers.com, Pati – Setelah rapat koordinasi peningkatan ketahanan pangan, Kamis 26/01/23″, dihadiri sejumlah OPD Provinsi Jawa Tengah. Komnas PPLH (Komite Nasional Pengendalian Dan Pemanfaatan Lingkungan Hidup) Provinsi Jawa Tengah, segera agenda datang di kawasan Gunung Kendeng Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Mengunjungi di beberapa lokasi Perhutani serta Tokoh masyarakat.
Ketua KomNas PPLH Provinsi Jateng Endro Lukito bersama DR. M.Sobri S.Pt. .M.T. bertemu Tokoh masyarakat kawasan gunung kendeng , warga Desa Duren Sawit , Dukuh Sobo Bengi, Kabupaten Pati, Jawa Tengah Suparmanto.
“Adanya muncul Hutan Sosial, ada sebab akibat antara lain, Hutan Sosial adalah program Pemerintah Presiden RI Joko Widodo, masyarakat sekitar Gunung kendeng sudah tidak percaya adanya Perhutani, tata caranya memperlakukan warga gunung, salah satunya pembagian hasil Yang sudah disepakati 50/30/20 ( 50: Perhutani / 30 : Pengelola / dan 20 : LMDH), tidak ada buktinya, jika ada buktinya, hanya segelintir orang” Terangnya.
Bersama KomNas PPLH Provinsi Jawa Tengah, Suparmanto Menyampaikan “Masyarakat sudah tidak percaya dengan aturan Perhutani melalui LMDH (Lembaga Masyarakat Daerah Hutan).
“Masyarakat kawasan Gunung Kendeng, sudah mengajukan hutan kawasan Gunung Kendeng menjadi hutan sosial, dan berkasnya sudah masuk di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta. Sekitar luas 2500 Ha per wilayah kelompok Tani . Kelompok tani yang lain seperti Desa Godo, Desa Beketel,. Desa Maitan Desa Pakis. Jumplah luas yang diajukan hutan sosial kurang tau persis’, jelas Suparmanto.
KomNas PPLH Provinsi Jateng, mengajak masyarakat kawasan gunung kendeng , bersama-sama menata lahan Gunung Kendeng dengan benar, selain menambah penghasilan bisa meningkatkan penghijauan Gunung Kendeng disaat musim penghujan air meresap ke dalam tanah, memperkecil air mengalir ke bawah di saat musim penghujan, (mengurangi banjir, ketidaksadaran kita banjir tersebut membawa unsur hara di tempat yang lebih rendah).
Komnas PPLH Jateng bersama ahli pakar pertanian, untuk melakukan pencegahan kekeringan dan gersangnya Gunung Kendeng di saat musim kemarau. Akan menciptakan strategis dinamika nutrisi Gunung Kendeng. Yaitu mengembalikan unsur hara di bagian batu kapur, sesuai tehnologi yang kita tetapkan.
Komnas PPLH, siap menjadi tangan panjang Masyarakat gunung kendeng. Aspirasi yang diharapakan didengar oleh gubernur dan kementerian sekiranya hutan gunung kendeng bisa menjadi hutan sosial. Sebelum ada kejelasan hukum’ hutan sosial masyarakat belum sepenuhnya menjaga hutan,
DR. M. Sobri S.Pt. M.T, menyampaikan, dalam penanganan dinamika nutrisi bersama tim Kubota dan Komnas PPLH Jateng, akan menata lahan Pertanian dan Perhutani, yang sudah dikoordinasikan Minggu lalu dan sudah dibahas oleh OPD Jawa Tengah. Tehnologi dan kurikulum akan diterapkan di Gunung Kendeng agar Gunung Kendeng bisa hijau kembali, peran serta masyarakat dan kesadaran untuk menghijaukan kembali, adalah cara yg tepat. Sistem tersebut diterapkan untuk mengurangi dampak banjir.
Pemerintah jangan sekedar normalisasi sungai tapi perlu diperhatian kawasan Gunung atau kawasan yang lebih tinggi. Adanya erosi tanah pada saat musim hujan membawa unsur hara oleh air hujan pada akhirnya menumpuk di saluran sungai, rawa, waduk pada akhirnya pendangkalan pesisir laut.
Dalam penataan lahan dengan traktor yang sudah kita sepakati saat rapat koordinasi, supaya pekerjaan penataan lahan lebih cepat dan penanaman pohon, aneka bibit buah-buahan dan tanaman sejenisnya. Disesuaikan kondisi tanah lokasi Gunung kendeng.
Jurnalis , E .L