zonapers.com, Jakarta.
Sebuah Catatan Pojok :
Apa arti dari semua ini? Ketika wabah COVID-19 mendera pertama di indonesia tahun 2019 lalu, rakyat di gempar kan dengan kelangkaan masker beserta cairan sanitizer pembersih tangan yang jelas jelas di hembuskan bisa mencegah penularan virus COVID-19.
Kemudian wabah COVID-19 gelombang kedua yang terkenal dengan nama Varian Delta, Indonesia kembali heboh dengan kelangkaan oksigen hampir di semua pelosok, sebab varian Delta jelas jelas menyerang saluran pernapasan sehingga membutuhkan oksigen bagi penderitanya.
Dampak keduanya itu, pemerintah melakukan vaksinasi massal bagi seluruh rakyat indonesia dengan mengeluarkan anggaran trilyunan lebih untuk merealisasikan vaksinasi massal.
Saat ini, di bulan Februari tahun 2022,Pemerintah mengumumkan bahwa virus covid-19 telah berkembang menjadi varian Omicron dengan dokrin penyebarannya sangat cepat, sehingga dalam waktu sekejap, di duga korban terpapar mencapai Jutaan orang, bahkan pemerintah langsung menaikan level PPKM, dan dampak lain atas hadirnya omicron Adalah : Tingginya harga minyak gorengan dan bahan baku Tahu dan Tempe, sungguh di luar prediksi siapapun.
Boleh di katakan, varian Omicron menyasar pada bahan pokok tersebut, aneh terasa nampaknya, pemerintah harus Cepat tanggap sebenarnya, jangan sibuk mengurusi Vaksin saja, sementara gejolak di arus bawah di biar kan, bisa bisa beras sebagai bahan pokok makanan hilang juga di telan omicron
( Dk.Kusumah).