Zonapers.com, Semarang – Rapat koordinasi internal di ruang Kemuning Bapeltan (Balai Pelatihan pertanian) Jln. Suropadan Pringsurat, Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah, dihadiri Tim BKS, Komnas PPLH Jateng, PT. Kebon Agung, peserta Purna Widya Bapeltan.
Heru Cahyo Nugroho, S.Hut. MMA, Kepala Bapeltan Jawa Tengah, sebagai pemimpin rapat menyampaikan bimbingan teknik TOT (Bimtek) petani milenial, “Kegiatan ini supaya mengarah ke fisi misi tujuan dan tupoksi Bapeltan, dalam menentukan kegiatan pelatihan menyampaikan waktu pelaksanaan, yang diadakan dalam waktu dekat jangan dadakan diberitahuan kan kepada kami pelaksanaan, supaya Bapeltan mempersiapkan perlengkapan seperti pakaian, topi, sertifikasi” Jelasnya.
Bapeltan memberi peluang bagi 30 peserta yang akan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan sesuai jadwal panitia pelaksanaan TOT mengenai pengolahan lahan pertanian berbasis SDM, menciptakan petani baru, petani berpendidikan dalam menangani lahan, supaya ada generasi penerus yang lebih baik dari sebelumnya ,. Menurunnya berprofesi petani saat ini mengkawatirkan dikarenakan tenaga muda saat ini kebanyakan lebih dominan di pabrik atau perkantoran.
Bapeltan Jateng, Merangkul tim BKS, Komnas PPLH Jateng, PG. Kebon Agung guna melaksanakan program Bapeltan, bersama- sama untuk meningkatan SDM petani melanial, menciptakan penerus profesi petani yang terdidik .
Yudi utomo menambahkan “Bapeltan adalah sebagai pelaksana dan mendukung BKS (Bioreaktor Kapal Selam) , PT Kebon Agung, KOMNAS PPLH Jateng, dalam rapat internal hari ini ,’ ( Jumat, 24/02/23), ketahanan pangan, mengelola dunia nutrien, secara mekanis biologis, supaya bisa mencapai target sesuai tupoksi Bapeltan. Hasil rapat internal TOT ( bimtek ) yang akan dilaksanakan di lokasi Teknologi BKS Tlogowungu , Kecamatan Margorejo,. Kabupaten Pati , tiga hari yaitu :. Tanggal 14 – 15 – 16 Maret 2023 , peserta 30, Peserta yang lulus akan di beri sertifikasi , dalam pelaksanaan peserta diberikan bekal berapa jumplahnya tidak disebutkan”.
DR. M . Sobri , SPt. MP. Penemu , pengagas BKS “, mendukung keputusan pada rapat saat ini supaya terbentuk kurikulum (bimtek) .
Metode Training of Trainer (TOT), untuk menghindari materi yg kadaluarsa tidak menggunakan metode Transfer knowledge, tetapi dengan metode Intermediary inovation yg diambilkan dari Inventor/Narasumber yg mempunyai Novelty IPTEK baik dari Team BKS Tlogowungu Teknologi, PG Kebon Agung dan Kubota .
Sobri sampaikan kurikulum segera dirilis oleh Direktur BKS, M. Mahruf bersama sumber mesin kubota , dalam waktu dekat menyusun kegiatan kepanitiaan yang akan dilakukan untuk kelancaran pelaksanaan TOT ( bimtek ).
Sebelum menentukan Peserta dan Pemateri dilakukan kajian Kurikulum TOT (BIMTEK) didasari atas kebutuhan membangun Ekonomi Lingkungan dan Mewujudkan Ketahanan Pangan sesuai arahan Gubernur Jawa Tengah, supaya kebutuhan pangan tercukupi tanpa merusak lingkungan.
ENDRO LUkITO “, Ketua KomNas PPLH Jateng, ” di Indonesia terutama di Jawa Tengah banyak petani turunan , sistem pengolahan lahan, bercocok tanam , mengatasi pertumbuhan tanaman kurang maksimal ,. Dikarenakan mengikuti cara orang tuanya atau petani sekitar daerahnya yang pengetahuan cara -cara pengolahan tanah turunan.
Jadi program penerapan bercocok tanam dengan benar , menjaga unsur hara , PH tanah,. Cara pemupukan , sistem pengembalian kekuatan tanah dataran rendah , perbukitan supaya tidak mudah longsor, memberi pupuk organik dan mengurangi pupuk kimia,. Serta Merta unsur – unsur lainya yang dibutuhkan tanaman ,
Dalam pengolahan tanah yang benar , pergantian tanaman adalah cara supaya Kesuburan tanah terjaga , sehingga hasil panen bisa maksimal,
TOT training of trainer ( pelatihan untuk pelatih ) atau Bimtek ( bimbingan teknik ) yang di selenggarakan Bapeltan provinsi Jawa Tengah, supaya bisa diserap oleh peserta pelaksana dengan maksimal,. Sehingga peserta tersebut setelah mendapat bimbingan pengolahan tanah berbasis meningkatkan SDM , dan menciptakan ketahan pangan.
Penanganan keadaan tanah miring / perbukitan berbeda dengan penanganan tanah datar, pengolahan lahan dan penataan demplot disesuaikan dengan keadaan areal ,
Pengolahan tanah cara modern maupun manual kurang maksimal saat ini sehingga berangsurnya waktu mengakibatkan kondisi top Soil tanah menjadi dangkal. disebab karena pemilik lahan mengerjakan lahan dengan pekerja sistim borong, pemilik lahan tidak bisa mengawasi secara Maximal ,
Sebab akibat terjadi Pendangkalan top Soil tanah , sehingga pertumbuhan tanaman kurang maksimal pada akhirnya mempengaruhi hasil tanaman.
ENDRO Pramono “, mantan direksi PG Kebon Agung, menjaga ekosistem alam supaya seimbang , kesadaran masyarakat dibangkitkan untuk menjaga lingkungan lebih baik, mengingat kan peserta rapat yang hadir , berpikir simple dan bijaksana yang banyak dilakukan petani saat ini , rendahnya kesadaran petani tentang menjaga ekosistem,. Disampaikan dalam perumpaan fakta nyata,. Rambu Lampu lalu lintas merah kuning hijau,. disaat lampu merah menyala pengendara masih tetap berjalan padahal saat lampu merah seharusnya berhenti, Inilah seperti keadaan petani saat ini. ” Ungkap Endro Pramono’,
Jurnalis :E L