Catatan Pojok : Dua Peristiwa Pilu Di Papua Adalah Pelanggaran Berat, Kemana Aktifis Ham ?

- Jurnalis

Senin, 20 September 2021 - 23:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

zonapers.com, Papua.

Setelah peristiwa penyerbuan ke Pos Ramil yang mengakibatkan korban jiwa, dan di lanjutkan oleh peristiwa tidak senonoh kepada tenaga kesehatan ( Nakes) yang di lakukan oleh Organisasi yang menyebutkan dirinya sebagai Orang orang yang mau merdeka di Papua, selain peristiwa peristiwa yang tidak terekspos oleh media massa yang juga miris jika di umbar ke depan publik, itukah sikap pahlawan yang ingin merdeka dan ingin di elu elukan dunia internasional?

Mereka yang ingin merdeka itu atas dasar apa? Sedikit redaksi menceritakan pengalaman pribadi ketika berkunjung ke salah satu temp at pedalaman yang mana kalau ingin kesana, transportasinya yang handal hanyalah helikopter, masyarakat asli Papua sebenarnya adalah lugu, polos, dan amat bersahabat, namun ketika lingkungan mereka terkontaminasi oleh moderenisasi yang baru menurutnya, mereka merasa lebih unggul karena mereka merasa suku pribumi Papua yang memiliki kekayaan berlimpah, wajar mereka marah kalau ada pendatang.

Baca Juga :  Lanal Simeulue Gelar Serbuan Maritim Di 4 Titik Kabupaten Pesisir Aceh

Namun, apakah tanpa ada campur tangan orang lain, dari suku lain di luar suku asli Papua mereka paham mengelolanya, memanfaatkannya? Miris memang, mereka lebih termakan oleh provokasi provokasi orang orang yang tidak bertanggung jawab, apalagi ketika setelah minum minuman keras, sifat asli suku Papua musnah sampai akar akarnya.

Marilah kita sama sama bijak menilai akar dari semua konflik yang ada di Papua yang menurut hemat saya amat sederhana,

1. Seluruh Pemimpin daerah di Papua segera mensosialisasi kesejahteraan yang merata bagi warganya.

2. Para tetua adat, tokoh agama berkordinasi kepada pemerintah dan saling bahu membahu memikirkan kelayakan sandang pangan papan untuk semua masyarakat dilingkungannya.

Baca Juga :  Polres Sumedang Gelar Ikrar Damai Antar Pelajar Sekolah Yang Melakukan Tawuran

3. Hilangkan Miras di Bumi Papua, walaupun kita tahu akan menemukan keuntungan luar biasa jika kita berbisnis Miras di Papua, namun dampaknya peminum Miras disana lebih menjadi “Out Of Control” Pada sesama, bangsa dan negara.

Demikian sebuah catatan Pojok dari Redaksi zonapers.com, semoga bisa dijadikan sandaran pandangan demi menghindari konflik yang tidak berkesudahan di Bumi Papua, Redaksi sedikit mengutip statement dari Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR RI) Bambang Soesatyo pada kasus di Kiwirok, Papua :

” Kemana suara suara pembela hak asasi manusia di Papua ketika peristiwa Pos Ramil dan pembantaian bahkan pemerkosaan di Kiwirok terjadi? Kenapa diam seribu basa?. ” Celoteh Bambang Soesatyo.

( Redaksi).

Berita Terkait

FWK Desak Pemerintah Bentuk Badan Rehabilitasi Bencana Aceh, Sumut Dan Sumbar
VIRAL! Rumah Aktivis di Jalan Tayu–Pati Diduga Jadi Lokasi Penimbunan Solar Subsidi
Eko Rajagukguk Resmi Menjabat Kepala Imigrasi Kelas II TPI Belawan
Persit Korem 023/KS Salurkan Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Bencana Alam Di Tapsel
Media Harus Tetap Mengedepankan Asas Praduga Tak Bersalah Terhadap DA
Angelica Tengker: Saatnya Nama Maria Walanda Maramis Menggema di Seluruh Indonesia!
Kepergian Raden Zaenal Arif, Hakim PN Palembang yang Dikenal Bijak dan Humanis, Tinggalkan Luka Mendalam
Kompol Sandy Budiman : Sengketa Tanah Bukan Sebatas Lahan Saja, Lebih kepada Keadilan Sosial

Berita Terkait

Kamis, 11 Desember 2025 - 08:34 WIB

FWK Desak Pemerintah Bentuk Badan Rehabilitasi Bencana Aceh, Sumut Dan Sumbar

Selasa, 9 Desember 2025 - 17:28 WIB

VIRAL! Rumah Aktivis di Jalan Tayu–Pati Diduga Jadi Lokasi Penimbunan Solar Subsidi

Selasa, 9 Desember 2025 - 13:56 WIB

Eko Rajagukguk Resmi Menjabat Kepala Imigrasi Kelas II TPI Belawan

Minggu, 7 Desember 2025 - 21:12 WIB

Persit Korem 023/KS Salurkan Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Bencana Alam Di Tapsel

Minggu, 7 Desember 2025 - 14:55 WIB

Media Harus Tetap Mengedepankan Asas Praduga Tak Bersalah Terhadap DA

Berita Terbaru