Fasilitasi Penyerahan Ambulans untuk Palestina, Teguh Santosa: Solusi Dua Negara Paling Pas, Tapi Masih Banyak Pekerjaan Rumah

- Jurnalis

Rabu, 12 Oktober 2022 - 04:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dari kiri ke kanan: Ketua Umum JMSI Teguh Santosa, Dubes Palestina Zuhair Al Shun, Ketua GNPF Ulama OKU Alikhan Ibrahim, dan tokoh masyarakat OKU di Jakarta Usman Rizal.

Dari kiri ke kanan: Ketua Umum JMSI Teguh Santosa, Dubes Palestina Zuhair Al Shun, Ketua GNPF Ulama OKU Alikhan Ibrahim, dan tokoh masyarakat OKU di Jakarta Usman Rizal.

JAKARTA — Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, memainkan kartu solusi dua negara ketika berbicara di Sidang Majelis Umum PBB ke-77 hari Kamis kemarin (22/9). Pemimpin partai tengah Yesh Atid yang pernah menjadi wartawan itu mengatakan, solusi dua negara memberikan kepastian keamanan dan stabilitas ekonomi bagi Israel, juga merupakan jalan keluar paling kredibel untuk mengakhiri konflik dengan Palestina.

Yair Lapid mulai memimpin Israel sebagai perdana menteri sementara pada bulan Juli lalu menyusul pembubaran pemerintahan koalisi yang dipimpin Naftali Bennett. Dalam pemerintahan yang dibubarkan itu Yair Lapid duduk sebagai Menteri Luar Negeri.

Pemilu berikutnya di Israel akan diselenggarakan pada 1 November mendatang untuk merebut 120 kursi Knesset.

Menurut dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Teguh Santosa, terlepas dari keraguan yang berkembang atas itikad Yair Lapid, solusi dua negara perlu mendapatkan perhatian serius dari masyarakat internasional.

“Mungkin sekali Yair Lapid memainkan kartu ini sebagai strategi menghadapi pemilu untuk membentuk pemerintahan permanen di Israel bulan November ini. Namun, pernyataan Yair Lapid di Sidang Majelis Umum PBB adalah momentum emas yang dapat digunakan komunitas internasional untuk benar-benar mewujudkan perdamaian di kawasan,” ujar Teguh usai memfasilitasi penyerahan bantuan ambulans untuk Kedutaan Palestina dari masyarakat muslim Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Kamis (29/9).

Baca Juga :  Catatan Pojok : Dua Peristiwa Pilu Di Papua Adalah Pelanggaran Berat, Kemana Aktifis Ham ?

Ambulans yang diserahkan Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama OKU H. Alikhan Ibrahim diterima langsung oleh Dubes Palestina Zuhair Al Shun. Sejumlah tokoh masyarakat OKU yang juga hadir dalam penyerahan bantuan ambulans itu adalah H. Mustahiruls Kohar, Dimpu Siburian, Elvis Rahman, Rama Fitrah, H. A. Muchtar, H. M. Marhum, dan H. Usman Rizal.

GNPF Ulama OKU meminta bantuan Teguh Santosa untuk memfasilitasi penyerahan bantuan karena Teguh Santosa dikenal memiliki jaringan yang luas dengan berbagai kedutaan besar negara sahabat di Jakarta.

“Pernyataan Yair Lapid adalah sebuah pengakuan tegas dan terbuka atas eksistensi Negara Palestina. Inilah momentum emas itu,” ujar Teguh yang pernah menjadi Ketua Bidang Luar Negeri PP Pemuda Muhammadiyah dan Ketua Bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Teguh menggarisbawahi, kawasan yang kini menjadi sengketa antara Israel dan Palestina memiliki sejarah yang sangat panjang. Relasi kedua bangsa, Arab dan Yahudi, di kawasan itu mengalami pasang surut seiring dengan perjalanan waktu. Ketegangan politik global yang tidak dapat dihindarkan juga ikut mewarnai relasi keduanya sehingga kekerasan menjadi unsur dominan di kawasan setidaknya dalam tujuh dekade terakhir.

Baca Juga :  Dampak Tanah Longsor, Warga Minta Pemkab Perbaiki Drainase Tertimbun Lumpur

“Pekerjaan rumah kita masih banyak. Masyarakat internasional juga perlu membangun pandangan yang lebih konstruktif dalam melihat konflik Israel-Palestina, mengesampingkan sentimen sektarian, serta mengedepankan prinsip demokrasi yang menawarkan perdamaian dan memutus kekerasan, juga perlindungan HAM dan penegakan hukum yang pasti,” ujar Teguh yang kini memimpin Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).

“Penjajahan Israel terhadap Palestina perlu segera diakhiri, kekerasan terhadap bangsa Palestina perlu segera dihentikan. Yair Lapid menawarkan pendekatan baru dari sisi pemerintah Israel. Semoga ia dapat menyakinkan masyarakat Israel akan arti penting pengakuan kedaulatan Negara Palestina dan penghentian kekerasan terhadap masyarakat Palestina,” demikian Teguh.

Solusi dua negara untuk mengakhiri kekerasan dan penjajahan Israel atas Palestina semakin populer belakangan ini, terutama setelah tahun lalu Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan dukungannya diikuti pembukaan hubungan diplomatik Israel dengan empat negara Arab-Muslim, yakni Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. ***

Berita Terkait

Angelica Tengker: Saatnya Nama Maria Walanda Maramis Menggema di Seluruh Indonesia!
GEGERRR! Diduga Ada Mafia Penimbun Solar Subsidi Di Pati — Truk Tangki Masuk Kampung, Warga Ketakutan Bicara
Kapolda Jabar Dorong Transformasi Penyidikan Dalam Rakernis Reskrim 2025
Viral! Jasaraharja Putera Turun Tangan Cepat Selamatkan Mahasiswa Padang Yang Terjebak Banjir
Kapolda Jawa Barat Perintahkan Jajaran Percepat Bantuan Untuk Korban Bencana Di Sumatera
Dampak Telatnya Bantuan, Ratusan Warga Korban Banjir Bandang Sumut Serbu & Jebol Gudang BULOG, Beras & Minyak Goreng,Ludes Dijarah
Polrestabes Bandung Ungkap Kasus Kekerasan Anak di Cipadung
Polisi Bantu Ibu Melahirkan Di Tengah Kepadatan Lalu Lintas Kota Bogor
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 10:27 WIB

Angelica Tengker: Saatnya Nama Maria Walanda Maramis Menggema di Seluruh Indonesia!

Rabu, 3 Desember 2025 - 12:00 WIB

GEGERRR! Diduga Ada Mafia Penimbun Solar Subsidi Di Pati — Truk Tangki Masuk Kampung, Warga Ketakutan Bicara

Rabu, 3 Desember 2025 - 11:56 WIB

Kapolda Jabar Dorong Transformasi Penyidikan Dalam Rakernis Reskrim 2025

Senin, 1 Desember 2025 - 15:37 WIB

Viral! Jasaraharja Putera Turun Tangan Cepat Selamatkan Mahasiswa Padang Yang Terjebak Banjir

Senin, 1 Desember 2025 - 10:47 WIB

Dampak Telatnya Bantuan, Ratusan Warga Korban Banjir Bandang Sumut Serbu & Jebol Gudang BULOG, Beras & Minyak Goreng,Ludes Dijarah

Berita Terbaru