GPPMP Kunjungi Mayjen TNI Rano Tilaar Sebagai Tokoh Sulawesi

- Jurnalis

Kamis, 22 Februari 2024 - 06:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

zonapers.com, Jakarta.

Masih ingat peristiwa Perjuangan Heroik Merah Putih 14 Februari 1946 di Manado? Aksi perlawanan dan kepahlawanan masyarakat Manado, Minahasa dan Tomohon merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari tentara Belanda dan sekutunya.

Untuk mempertahankan kemerdekaan yang sudah diproklamirkan Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945, masyarakat Sulut dari berbagai unsur bersatu untuk menolak kedatangan tentara sekutu yang menginginkan kekuasaan penuh atas Sulawesi Utara khususnya Manado.

Puncaknya, 14 Februari 1946 berbagai himpunan rakyat di Sulawesi Utara, meliputi pasukan KNIL dari kalangan pribumi, barisan pejuang, dan laskar rakyat berusaha merebut kembali kekuasaan atas Manado, Tomohon, dan Minahasa yang ditandai dengan pengibaran bendera merah putih di atas gedung tangsi militer Belanda.

Peristiwa tersebut merupakan bentuk perlawanan rakyat Sulawesi Utara untuk mempertahankan kemerdekaannya serta menolak atas provokasi tentara Belanda yang menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 hanya untuk Pulau Sumatera dan Jawa semata.

Peristiwa perjuangan heroik masyarakat Sulawesi Utara dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, tidak lepas dari peran Letnan Kolonel Charles Choesj Taulu, seorang pemimpin dikalangan militer. Ia bersama Sersan S.D. Wuisan menggerakkan pasukannya dan para pejuang rakyat untuk ikut mengambil alih markas pusat militer Belanda.

Selain tokoh militer dan laskar-laskar rakyat yang terlibat dalam aksi heroik ini mendapatkan bantuan seorang tokoh politisi dari kalangan sipil, Bernard Wilhelm Lapian.

Baca Juga :  Pesan Babinsa Bintoro Saat Dampingi Warga Yang Dimakamkan Dengan Protokol Covid-19

Begitulah ringkasan peristiwa Perjuangan Heroik Merah putih 1946 di Manado dalam mempertahankan kemerdekaan RI. Yang menunjukan nilai-nilai kepahlawanan dan melahirkan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan dari masyarakat Sulawesi Utara.

Untuk merefleksikan dan mengenang kembali semangat serta kegigihan para pejuang dari tanah Celebes untuk kemerdekaan indonesia, sejumlah tokoh menggelar Diskusi pengembangan nilai-nilai Perjuangan Heroik Merah Putih 14 Februari 1946 digelar digedung persamayaman Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Sabtu (17/2/2024) pagi.

Diskusi ini dipimpin oleh Tenaga Ahli Pengajar Bidang Strategi Lemhanas RI, Mayjen TNI Rano Tilaar dan dihadiri segenap Pengurus Gerakan Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 (GPPMP) dibawah Ketua Umum Jeffrey Rawis .

Mayjen TNI Rano Maxim Adolf Tilaar, mengatakan, Peristiwa Heroik Merah Putih 14 Februari 1946 adalah sebuah catatan sejarah Tinta Emas yang ditorehkan para Pejuang asal Sulawesi Utara (Sulut) dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Menurut Tilaar, ada tiga cerminan yang perlu digarisbawahi oleh segenap masyarakat Sulut. Pertama, catatan sejarah ini bukan saja hanya melibatkan pihak militer. Kedua, perjuangan ini melibatkan pihak sipil seperti keterlibatan BW Lapian dan pejuang sipil lainnya. Dan Ketiga, juga melibatkan laskar-laskar, pemuda dan barisan pejuang waktu itu seperti Mayor Rahasia.

Baca Juga :  Meriahkan HUT RI ke 75, Kodim 0716/Demak Gelar Lomba Rumah Sehat

“Para pemuda, pejuang, laskar-laskar bersama pihak tentara KNIL yang pro Republik waktu itu berjuang merebut dan mengibarkan bendera merah putih yang dikuasai pasukan Belanda waktu itu,” Ujar Mayjen TNI Rano Tilaar.

Untuk itu, dirinya menginginkan bagaimana agar nilai-nilai Peristiwa Heroik Merah Putih 14 Februari 1946 dapat dijelaskan secara lengkap dan meyakinkan kepada generasi muda dan generasi milenial dalam mengisi pembangunan saat ini.

Sebab menurut Tilaar, agar generasi muda tidak apatis dalam menyikapi sejarah dan perjalanan pejuang kemerdekaan bangsa khususnya perjuangan para pahlawan dan pelaku Peristiwa Heroik Merah putih yang berasal dari Sulawesi Utara melawan penjajahan Belanda waktu itu.

Selain itu, Mayjen TNI Rano Tilaar mendorong agar masyarakat Sulut, melalui GPPMP memperjuangkan para pejuang kemerdekaan dari Sulut termasuk para tokoh pejuang Heroik Merah Putih 14 Februari 1946 mendapatkan pengakuan dan tanda kehormatan sebagai Pahlawan nasional.

Pada kesempatan yang sama, awak redaksi meminta Statment dari Ketua Umum Kerukunan Keluarga Kawanua. Berikut kutipannya.

“Dan nilai-nilai ini harus ditanamkan terus bagi generasi muda sebagai generasi penerus Bangsa
Lanjut Ika panggilan akrab Angelica Tengker.” Pungkasnya

Pewarta : HM.

Berita Terkait

Drama Hukum Mitora Vs Yayasan Cendana: OC Kaligis Bongkar Kejanggalan Putusan BANI
Dukung Asta Cita Presiden RI, Panglima TNI Dorong Ketahanan Pangan di Jawa Tengah
Dibalik Topeng Toko Kain: Polisi Bongkar Sindikat Judi Online di Bandung
Upacara Hari Pahlawan 2024: Tanpa Kedip di Hadapan Wapres Gibran
Respons Cepat Bakamla RI: Selamatkan ABK yang Sakit di Tengah Laut Natuna
Warga RW 04 Kelurahan Talun Kompak Tambal Jalan Rusak, Inspirasi Solidaritas Masyarakat
Bekantan Jadi Ikon Logo HPN 2025: Kalsel Siap Jadi Tuan Rumah
Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024: Wadah Kolaborasi Media Besar dan Kecil untuk Kemajuan Pers

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 21:46 WIB

Drama Hukum Mitora Vs Yayasan Cendana: OC Kaligis Bongkar Kejanggalan Putusan BANI

Kamis, 21 November 2024 - 20:22 WIB

Dukung Asta Cita Presiden RI, Panglima TNI Dorong Ketahanan Pangan di Jawa Tengah

Kamis, 21 November 2024 - 20:18 WIB

Dibalik Topeng Toko Kain: Polisi Bongkar Sindikat Judi Online di Bandung

Kamis, 21 November 2024 - 19:21 WIB

Upacara Hari Pahlawan 2024: Tanpa Kedip di Hadapan Wapres Gibran

Kamis, 21 November 2024 - 17:11 WIB

Respons Cepat Bakamla RI: Selamatkan ABK yang Sakit di Tengah Laut Natuna

Berita Terbaru