Zonapers – Bogor
Suasana malam di Kota Bogor berubah tegang saat aparat Polresta Bogor Kota menggelar operasi besar-besaran untuk menumpas premanisme dan peredaran obat-obatan terlarang. Operasi yang berlangsung pada Sabtu malam (23/11/2024) ini menjadi bukti komitmen polisi dalam menjaga keamanan warga Bogor.
Dipimpin langsung oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal, operasi ini menyisir sejumlah titik rawan, termasuk Tugu Kujang, Jalan Bangka, Terminal Baranangsiang, dan Lampu Merah Ekalokasari. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Jules Abraham Abast, S.I.K., mengungkapkan bahwa operasi ini didasari Surat Perintah Nomor 2543/XI/PAM.5.1.1/2024.
Sebanyak 17 orang yang diduga terlibat dalam aktivitas ilegal berhasil diamankan. Dari jumlah tersebut, 13 orang dinyatakan positif mengonsumsi zat terlarang Benzodiazepine (Benzo) berdasarkan hasil tes urine. Ke-13 orang ini kini berada dalam penanganan Satres Narkoba untuk proses hukum lebih lanjut.
“Operasi ini kami laksanakan untuk menekan angka kriminalitas jalanan dan memberantas peredaran barang-barang ilegal di Kota Bogor. Ini adalah bukti nyata bahwa kami serius menjaga ketertiban masyarakat,” ujar Kombes Pol. Jules Abraham Abast.
Empat orang lainnya yang tidak terbukti menggunakan narkoba telah diserahkan kepada Dinas Sosial untuk pendampingan dan pembinaan. Langkah ini, menurut Jules, mencerminkan pendekatan humanis kepolisian dalam menangani pelanggar hukum, dengan menyeimbangkan antara penegakan hukum dan rehabilitasi sosial.
Sebagai tindak lanjut Polresta Bogor Kota menyusun langkah strategis meliputi:
- Menginterogasi individu yang terlibat untuk menggali informasi lebih lanjut.
- Melakukan evaluasi dan pengembangan operasi untuk meningkatkan efektivitas.
- Menggalakkan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya narkoba dan premanisme.
Masyarakat Kota Bogor juga diajak untuk lebih waspada dan berperan aktif melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungan masing-masing. “Keamanan adalah tanggung jawab bersama. Kami membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat untuk menciptakan Kota Bogor yang aman dan nyaman,” tambah Jules.
Polresta Bogor Kota menunjukkan bahwa tindakan tegas terhadap pelaku premanisme dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang tidak hanya menciptakan efek jera tetapi juga menjadi langkah nyata menuju Kota Bogor yang lebih baik.
Dengan kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat, harapan akan Bogor yang aman dan bebas dari ancaman semakin dekat. Keberanian aparat dalam mengambil tindakan adalah cerminan harapan yang terus hidup di hati setiap warganya.