Zonapers.com, Jakarta – Fransisca Sunarti atau Dewi Ayu Wulandari, putri bungsu presiden pertama RI Bung Karno (Ir. Soekarno), gelar peringatan hari lahir PETA (Pembela Tanah Air) ke-81 yang dilaksanakan di Gedung Veteran RI lantai 6, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Kegiatan yang dikemas oleh Ketua Forum Kerajaan dan Lembaga Adat Sulawesi (FKKAS) Andi Makmur Sadda tersebut turut dihadiri sejumlah tokoh adat, tokoh sejumlah organisasi, diantaranya Sekjen LVRI Kolonel Mar (Purn) Edi Tartiono, Sekjen PKRI Dedi Sutisna dan Aktor Senior Rudy Wahab, juga tampak Guru Besar Perguruan Al-Hikmah se-Nusantara KH. Edi Sutisna Rasa.
Peserta yang hadir menggunakan seragam Rasrajawali warna merah yang bagian depannya bertuliskan G.A.L.E.R.I Bung Karno.
“Kita memperingati hari ulang tahun PETA ini sebagai bagian dari generasi pengisi kemerdekaan untuk tidak melupakan sejarah bangsa Indonesia seperti yang telah diajarkan bapak (Bung Karno), jangan sekali-kali melupakan sejarah,” kata Fransisca Sunarti usai kegiatan dihadapan awak media.
Dijelaskan oleh putri Bung Karno ini pada mukadimah kegiatan, bahwa terwujudnya kemerdekaan Indonesia yang berdaulat penuh, berkat Rahmat dan Inayah Tuhan Yang Maha Esa juga pada hakekatnya dari hasil perjuangan patriotik rakyat Indonesia yang penuh derita dan siksa nestapa.
“Kaum perintis kemerdekaan Indonesia penuh perjuangan dan pengorbanan, ada yang mengalami hukuman penjara bahkan gugur karena tembusan peluru dan kelewang juga di atas tiang gantungan. Selain itu ada yang dibuang ke Boven Digul dan lain sebagainya. Mereka termasuk barisan pejuang patriotik,” ucapnya.
“Bahwa kaum perintis kemerdekaan adalah pelopor dari pergerakan kemerdekaan Indonesia yang telah berhasil membawa rakyat Indonesia ke pintu gerbang negara Indonesia merdeka menuju keadilan dan kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia,” tambahnya.
Menurut Fransisca Sunarti lebih lanjut, sudah sewajarnya kalau pemerintah memberikan penghormatan dan penghargaan kepada para pejuang patriot perintis kemerdekaan.
Kini, pihaknya pun sedang berupaya untuk mewujudkan terpeliharanya kekeluargaan di kalangan kaum perintis kemerdekaan melalui pendekatan sejumlah program.
“Saya selaku ketua Ikatan Pahlawan Nasional Internasional dan juga sebagai pengemban dan konsultan keuangan treasure bank nasional internasional, kita akan memberikan motivasi-motivasi untuk anak bangsa. Terutama dengan keuangan ini, kita akan membenahi agar cita-cita kemerdekaan bisa terwujud,” harap Fransisca Sunarti.
Sebelumnya, dari informasi sejumlah media, Fransisca Sunarti sendiri diklaim sebagai ahli waris dan pemilik kolateral obligasi negara tahun 1959 Bung Karno senilai kurang lebih Rp 500 trilyun yang diantaranya kini telah disalurkan kepada LVRI sekitar Rp 44 trilyun dan lembaga adat dan raja nusantara sebesar kurang lebih Rp 93 trilyun.
“Jejak dari pejuang perintis kemerdekaan ini, Indonesia ada. Kita sebagai generasi penerus, ayo bangkit, Indonesia tumbuh, Indonesia jaya terutama ekonominya, guyub rukun keluarga dan masyarakatnya, guyub rukun antar agama dan umat beragama, ini akan menjadi modal dasar pembangunan,” pungkasnya.
Pada rangkaian acara peringatan HUT ke 81 PETA ini, dilaksanakan doa bersama untuk para pahlawan khususnya para pejuang PETA serta seremonial pemotongan tumpeng yang dibagikan kepada para tokoh adat serta pemegang mandat dan amanah organisasi.
Editor Hans Montolalu