RS Dipindahkan Ke Lapas Paling Kejam Di Inggris

- Jurnalis

Senin, 20 April 2020 - 19:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

zonapers.com , Inggris.

Narapidana kasus pemerkosaan asal Indonesia, RS (36) dipindahkan oleh pemerintah Inggris ke penjara khusus yang berisi penjahat paling berbahaya.

Seperti dilansir The Sun, Senin (20/4/2020), RS dipindahkan dari Lembaga Pemasyarakatan Strangeways ke Penjara Wakefield di West Yorkshire.

Penjara Wakefield dijuluki sebagai “Puri Monster” karena sebagian besar napi yang dibui di sana adalah para pelaku kriminal kejam dan berbahaya.

“RS nampaknya sudah terlalu nyaman di penjara Strangeways. Kini dia harus berada di antara para penjahat paling berbahaya di Inggris,” kata seorang sumber kepada The Sun.

Sampai saat ini Kementerian Hukum Inggris belum memberikan komentar soal hal itu.

Sementara Divisi Penerangan Sosial dan Budaya Kedutaan Besar RI di London, Hartyo Harkomoyo membenarkan bahwa RS dipindahkan ke Wakefield.

Baca Juga :  CEO PLN Dan TNB Malaysia Jalin Kesepakatan Kerjasama Ketenagalistrikan Dan Kolaburasi Energi Transisi

“RS sejak sekitar minggu kedua bulan Februari telah dipindah ke HMP Wakefield, 5 Love Ln, Wakefield WF2 9AG,” kata Hartyo dilansir dari sebuah Media Portal.

Hakim pada pengadilan Manchester menjatuhkan hukuman 30 tahun penjara terhadap RS pada 30 Januari lalu. Hakim menyatakan RS terbukti bersalah melakukan 159 kali pelecehan seksual, termasuk 136 tindak perkosaan.

Menurut hakim, modus RS adalah memperdaya korbannya dengan minuman keras dan narkoba hingga tidak sadarkan diri. Setelah itu dia memperkosa korban-korbannya sembari direkam dengan kamera video.

Pihak keluarga RS sempat membesuk anaknya di Strangeways. Dia menyatakan sang anak baik-baik saja selama di penjara.

Baca Juga :  Polsek Pademangan Respons Cepat Tangani Ancaman Pria Bersenjata di Pademangan Timur

Jaksa Kota Manchester mengusulkan kepada Jaksa Agung Inggris untuk memperberat hukuman RS. Hakim yang menjatuhkan vonis, Suzan Goddard, menyatakan  RS adalah predator seks terbesar sepanjang sejarah Inggris.

Penyidik Inggris meyakini bahwa jumlah korban RS sebenarnya ada sekitar 195 orang.

Seluruh kejahatan itu dilakukan pria kelahiran Jambi tersebut sejak 1 Januari 2015 hingga Juni 2017. RS datang ke Inggris pada 2007 dengan visa pelajar.

Universitas Manchester yang menjadi tempat RS menimba ilmu mencabut dua gelar magister yang disandangnya.

Pejabat KBRI London, Gulfan Afero, menyatakan pihak kampus mencabut dua gelar akademik itu atas pertimbangan keputusan Pengadilan Manchester pada 6 Januari lalu.

# Dari berbagai narasumber.

( ZP2 ).

Berita Terkait

Kepergian Raden Zaenal Arif, Hakim PN Palembang yang Dikenal Bijak dan Humanis, Tinggalkan Luka Mendalam
Rasa Indonesia yang Menjamur Di Kamboja: Dari Bakso Hingga Pecel Lele, Serasa Makan Di Rumah Sendiri
Ops Antik Lodaya 2025, Polisi Bekuk Pengedar Sabu di Garut
Dua Residivis Curas Menguasai Malam Arcamanik, Polda Jabar Bergerak Cepat dan Tangkap Tanpa Ampun
Jelang Sea Games 2025, Thailand Sebagai Tuan Rumah Masih Sepi
Polda Jabar Tetapkan Dua Tersangka Kasus Korupsi Jalan Lingkar Timur Kuningan
Viral! Video Diduga Anggota OPM Lakukan Pemerkosaan dan Penyiksaan Brutal terhadap Dua Wanita di Papua
Kompol Sandy Budiman : Sengketa Tanah Bukan Sebatas Lahan Saja, Lebih kepada Keadilan Sosial

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 15:08 WIB

Kepergian Raden Zaenal Arif, Hakim PN Palembang yang Dikenal Bijak dan Humanis, Tinggalkan Luka Mendalam

Senin, 17 November 2025 - 16:51 WIB

Rasa Indonesia yang Menjamur Di Kamboja: Dari Bakso Hingga Pecel Lele, Serasa Makan Di Rumah Sendiri

Senin, 17 November 2025 - 13:57 WIB

Ops Antik Lodaya 2025, Polisi Bekuk Pengedar Sabu di Garut

Minggu, 16 November 2025 - 16:05 WIB

Dua Residivis Curas Menguasai Malam Arcamanik, Polda Jabar Bergerak Cepat dan Tangkap Tanpa Ampun

Sabtu, 15 November 2025 - 07:45 WIB

Jelang Sea Games 2025, Thailand Sebagai Tuan Rumah Masih Sepi

Berita Terbaru