zonapers.com, Bandung.
Pangdam III/Siliwangi Mayor Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo memimpin Upacara Serah Terima Jabatan Komandan Brigade Infanteri 15/Kujang II Kodam III/Siliwangi, di Lapangan Mako Brigif 15/Kujang II Jalan Kebon Rumput Kota Cimahi, Jabar, Jumat, 23/3/23.
Jabatan Danbrigif 15/Kujang di serahterimakan dari Kolonel Inf Rio Neswan, S.E., M.M., M.I.K. kepada Letkol Inf Imam Wicaksana yang sebelumnya menjabat Kasbrigif 15/Kujang II. Sedangkan Kolonel Inf Rio Neswan, S.E., M.M., M.I.K mendapat tugas baru sebagai Pamen Denmabesad dalam rangka Dikreg LI Sesko TNI TA. 2023.
“ Pergantian Danbrigif 15/Kujang II memiliki arti penting dalam mengimplementasikan tugas pokok Kodam III/Siliwangi, dalam rangka Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP),” jelas Pangdam.
Pergantian Danbrigif 15/Kujang II menjadi momentum berharga untuk mengaktualisasikan satuan agar lebih kompetitif dalam menjawab tantangan tugas yang dinamis, baik tugas di home base maupun tugas dalam mengamankan kedaulatan wilayah NKRI.
Pangdam III/Siliwangi mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kolonel Inf Rio Neswan, S.E. M.M., M.I.K., beserta istri atas kinerja dan dedikasi selama menjalankan tugas sebagai Danbrigif 15/Kujang II Kodam III/Siliwangi.
Kepada Letkol Inf Imam Wicaksana beserta istri, Pangdam mengucapkan selamat atas kepercayaan pimpinan dan promosi jabatan sebagai Danbrigif 15/Kujang Kodam III/Siliwangi.
“Saya yakin dan percaya dengan bekal tugas dan pengalaman yang telah dilalui selama ini sebagai Kasbrigif 15/Kujang II, tugas baru ini dapat dilaksanakan dengan berhasil untuk membangun kinerja satuan yang maju, solid, adaptif dan profesional dalam mendukung tugas pokok Kodam III/Siliwangi,” Ucap Pangdam.
Pangdam perintahkan Brigif 15/Kujang II benar-benar mengoptimalkan kinerjanya dengan terus menjaga kesiapan satuan serta melakukan inovasi dan kreasi fungsi pembinaan satuan (Binsat) yang mampu mendukung terlaksananya tugas satuan secara maksimal.
“Pembinaan tidak boleh lemah, pembinaan harus keras apapun alasannya, karena kalian membawa anak buah, membawa istri dan anak, mungkin di saat damai bisa seenaknya, tetapi ingat! musuh yang kelihatan ada di medan operasi, musuh yang tidak kelihatan ada pada diri sendiri, kalian bisa membohongi atasan sendiri tetapi tidak bisa membohongi diri sendiri,” Tegas Kunto.
Untuk keberhasilan dalam pembinaan satuan, Pangdam menjelaskan bahwa perlu berpedoman akan empat dimensi, pertama history yaitu, pahami bagaimana sejarah satuan, sejarah bangsa dan sejarah diri sendiri, kedua strategi adalah bagaimana melaksanakan tugas pokok dengan baik dihadapkan pada situasi di lapangan terutama menjaga kedaulatan, ketiga manajemen bagaimana cara memenangkan pertempuran dan keempat adalah leadership yaitu kepemimpinan lapangan, bukan kepemimpinan popularitas murahan.
# Dari berbagai nara sumber.
Pewarta : Hans Montolalu.