zonapers.com , Jakarta.
Dinamika perkembangan Jurnalis di Media Siber di Indonesia, semakin menjadi tidak terkontrol dengan baik oleh semua lembaga yang berkutat dibidang pemberitaan.
Banyak Media memberitakan sebuah berita yang seakan akan adalah pembenaran tanpa kontroling dengan sebuah kode etik jurnalis yang selama ini di junjung tinggi oleh kaum kuli tinta pendahulu nya.
Mereka lupa tugas mulia seorang jurnalis adalah memberitakan sebuah berita dengan tidak memihak siapapun, Netralitas tetap terjaga, Nara Sumber dari semua pihak yang diberitakan, baik dari pihak yang Pro maupun Kontra sehingga berimbang, Akurat tanpa Plagiat.
” Jika tidak mau di sebut wartawan abal abal, profesional lah ketika memberitakan sebuah kejadian, bahasa yang lugas, tanpa menghakimi siapapun dengan pemberitaannya, sekarang malah semakin terpuruk, wartawan seperti pengadilan, main cap salah padahal belum ada keputusan hakim, ” Ujar DK.Kusumah selaku Pemimpin Redaksi beberapa Media kepada awak media saat kongkow di bilangan Rawa Bokor, Kota Tanggerang, Sabtu 31/7/21.
” Media Online nya sih Branded, namun seperti nya sang Redaktur kurang berbobot juga, padahal, Jika wartawan nya Lost Control dari semua sisi, tim redaktur lah final dari sebuah keputusan layak tayang atau tidaknya sebuah berita, ini malah banyak terjadi pemberitaan yang tidak profesional sudah tayang, semakin mundur Media kita, ” Lanjut DK kesal.
Ketika semua itu terjadi, seharusnya Dewan Pers Selaku pemegang kendali dunia kewartawanan ataupun Organisasi kewartawanan harus menegur media yang melanggar kode etik, bukan menunggu di somasi, wajib baca berita juga, itulah yang terbaik.
( Redaksi).