Zonapers.com, Medan.
Maraknya dunia Premanisme yang semakin hari semakin menjadi di Kota Medan, Sumatera Utara, membuat aparat penegak hukum seolah olah tutup mata dan seperti melakukan tindakan pembiaran begitu saja, lalu membuat tokoh adat budaya se-Nusantara Irjen Pol (P) Anton Charliyan MPKN Angkat bicara, Kamis,25/11/21.
Anton sebagai tokoh budaya yang juga sebagai Pembina INTI Jawa Barat (Ikatan Nasional Tionghoa Indonesia) Mendapat undangan dari para pengusaha Medan untuk silaturahmi, dan melakukan beberapa Diskusi kecil dengan para pelaku usaha baik Kecil maupun menengah yang dilakukan dibeberapa tempat di Medan yakni : Hotel Ibis, Durian Ucok dan di Bihun Bebek Asie, pengusaha kecil dan menengah itu menyampaikan beberapa Keluhan yang selama ini dialami mereka, dan ternyata sudah menjadi momok dan sangat meresahkan mereka,
Anton Charliyan yang juga mantan seorang Kapolda, tentu saja menanggapi keluhan tersebut yang sangat erat kaitannya dengan masalah masalah yang menyangkut keamanan dalam dunia usaha.
Para pedagang mengeluhkan masih sangat tingginya praktek Premanisme terutama dalam bentuk pungutan liar, baik di sisi Transportasi, Pasar, ataupun di terminal dan Pelabuhan, yang ada di wilayah Sumut.
” Medan ini sudah kaya kota Koboy pak, Semua orang tahu bahwa Medan terkenal sebagai kota Preman, dan hal ini sudah berlangsung puluhan tahun semacam sudah jadi budayalah, tapi Aparat Pemerintah baik Polri, TNI, Pemda dan Intansi terkait terkesan tidak mau tahu, masa bodoh atau dengan kata lain melakukan Pembiaran dan sepertinya aparat keamananpun tak berkutik terhadap apa yang mereka lakukan setiap hari didepan mata semua orang.
“Kalau ini Hoax silahkan cek sendiri kelapangan jika perlu turunkan intel untuk mengecek kebenaran kata – kata kami ini,” ujarnya
Sehingga para pengusaha tersebut bingung harus mengadu kemana dan kepada siapa, bahkan mereka pesimis, kayanya tidak ada satupun pejabat yang akan mampu membasmi Premanisme yang ada Dikota Medan tersebut,
Merekapun menantang seandainya hari ini ada yang bisa Menertibkan Premanisme dengan sungguh – sungguh kami pasti akan menjulukinya sebagai Malaikat Penolong. “Bahkan jika diizinkan kamipun berani mendaulatnya sebagai Gubernur, Walikota, Pangdam bahkan Kapolda seumur hidup. Saking rindunya mereka akan rasa aman bebas dari Premanisme,” ungkapnya
Selanjutnya mereka sampaikan, Benar sekali kami sangat rindu Sosok Pemimpin yang Betul – betul berani dan tegas, seperti Pak Sutanto yang dulu pernah menjabat Kapolda Sumut.
“Dimana pada saat itu bukan hanya Judi saja yang berhenti, tapi Premanisme juga sama – sama dilibas kut berhenti tidak berkutik,” ucapnya
Lalu kira – kira masih adakah sosok Sutanto Dimasa kini ???
Ketika hal. tersebut dikonfirmasi kepada Abah Anton panggilan Akrab Anton Charliyan, yang bersangkutan mengerutkan dahi : kayanya agak Sulit, tapi tidak berarti tidak ada, siapa tahu saat ini lahir Bapak Sutanto yang baru dari Kota Medan, Apalagi sekarang ini banyak Pemimpin – pemimpin Hebat di kota Medan ini, Mulai dari Pak Edy Gubernur yang mantan Pangkostrad, Walikota Pak Boby, yang punya kedekatan khusus dengan pusat, Tentu akan punya power yang lebih pula,
Terakhir Kapolda medan Pak Panca dikenal dengan Pati yang keras dan tegas. Sehingga bila disatukan akan jadi satu kekuatan yang luar biasa, terlalu kecil jika hanya untuk memberantas Premanisme yang Nota bene sudah jadi unggulan dalam Program PRESISI KAPOLRI Yakni : ” memerangi Premanisme sampai keakar – akarnya, ” Tapi ternyata khusus untuk Medan,” kata para Pengusaha tersebut,
Kebijakan Kapolripun tidak ada pengaruhnya apa-apa, orang sunda bilang ” Euweuh Pangaruhna ” ujar nya
Kemudian ketika tentang pola Penanggulangan Preman itu sendiri, Anton Menambahkan, “Bahwa Premanisme ini pasti bisa diberantas dan pasti berhasil, Poso bahkan Teroris aja bisa, apalagi Premanisme, Kuncinya agar Seluruh Steak Holder mulai dari TNI, POLRI, Pemda, dan seluruh aparat terkait termasuk ormas dan LSM itu sendiri mau berkomitmen, Bersatu, saling bekerja sama, bersinergi, satu sama lain untuk berantas Premanisme dengan Serius Seserius seriusnya,
Semacam Tim Gabunganlah,
karena sekarang ini tidak bisa hanya POLRI saja yang dikedepankan untuk bekerja sendirian, “Walaupun memang sebagai garda terdepan Kamtibmas adalah Polri, Tetapi mutlak tetap harus didukung oleh seluruh instansi terkait, sebagai satu sistem yang utuh dan Sinergis.
Mampukah Aparat medan / Sumut Berantas Premanisme ???? Ataukah tetap akan jadi Trade mark kota Medan sebagai kota Preman.???
Suatu Tantangan yang harus kita jawab bersama.. ora et Labora.
Rep, adjie