zonapers.com , Jakarta.
Ditengah kegalauan Presiden Jokowi atas kinerja Para Menteri saat Pandemi Covid-19, Banyak pakar yang menganalisa bahwa hal tersebut berasal dari salahnya Jokowi menempatkan Porsi Sumber Daya Manusia di Kabinetnya, Minggu 5/7/20.
Menurut pandangan insan jurnalis, Jokowi terlalu mendengarkan bisikan kiri kanan dalam hal pemasangan personal di susunan kabinetnya.
” Sebelum muncul kabinet jilid dua, Jokowi pernah berujar akan merampingkan susunan kabinet, tidak overload seperti pada kabinet jilid satu, namun apa kejadiannya? Malah bertambah banyak dan bahkan menambahkan dengan posisi wakil menteri, sebuah pemborosan dan sangat tidak efisien,” Ujar Deka, pemimpin redaksi dua buah media.
” Coba Jokowi belajar dari pengalaman kabinet sebelumnya, sehingga tidak seperti sekarang, galau dan salah polah,” Lanjutnya.
Menurut Agus, jurnalis yang juga pengamat Politik menyatakan,” Jika memang orang partai atau relawan ada yang mumpuni, pilihlah berdasarkan latar belakang pendidikan serta kiprah kerja di masyarakat pada khususnya, sehingga bekerja sesuai bidangnya,”
” Betul sekali,” Ujar Rachmat Wartawan senior dari beberapa media, ada dari kelompok Relawan besar sekelas Sinergi Nawa Cita Indonesia ( SNCI ) yang berisikan para ahli dari berbagai akademisi serta Birokrat ulung yang sering di abaikan Jokowi, padahal Loyalitas mereka serta sepak terjangnya dalam membantu Jokowi-Ma’ruf, sudah tidak perlu di ragukan.
” Beri kesempatan kepada SDM dari SNCI, contoh : DR.RM.Suryo Atmanto, MBE, MRE, dia pakar loh di berbagai disiplin ilmu, coba beri kesempatan menjadi Kepala Sekertariat Presiden( KSP ), atau Kepala Dewan Pertimbangan Presiden ( Wantimpres ), karena selain beliau memiliki ilmu yang sepadan, loyalitas tinggi, Suryo Atmanto juga bisa diajak sharing atau diskusi oleh Presiden dengan keilmuan dia, serta Tim nya di SNCI,” Tutur Deka yang di Amini oleh peserta diskusi yang kaum Jurnalis itu.
( Redaksi ).