4 Mitos Malam 1 Suro, Nomor 2 Jangan Dilakukan Ya!

- Jurnalis

Kamis, 20 Agustus 2020 - 17:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ZONAPERS.COMTahun baru Islam atau biasa disebut 1 Muharam adalah tanggal yang penting bagi umat muslim untuk memperingati hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.

Pada masyarakat Jawa, awal bulan Muharam disebut juga sebagai malam 1 Suro yang jatuh pada Kamis 20 Agustus 2020. Tanggal ini juga kerap diwarnai dengan mitos satu suro. 

Mengutip berbagai sumber, nama Suro diciptakan oleh Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma (1613-1645) sejak kerajaan Mataram Islam. Konon, kalender Saka (kalender Jawa dan Hindu) ingin diubah oleh Sultan dengan tujuan untuk bisa sepadan dengan penanggalan Islam.

Di balik itu, Sultan juga ingin menyatukan dua kubu masyarakat Jawa yang terpecah akibat berbeda keyakinan, yakni penganut Kejawen kepercayaan orang Jawa dengan Putihan.

Kini, malam 1 suro dipercaya sebagai datangnya Aji Saka ke Pulau Jawa yang dapat membebaskan rakyat dari genggaman makhluk gaib.

Masyarakat Jawa khususnya Kesultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, dan Kasepuhan Cirebon tak akan melewatkan ritual rutinnya setiap tahun untuk memperingati malam yang sakral itu.

Mengelilingi benteng keraton, memandikan benda-benda pusaka, berendam di kali, mandi kembang, dan mengarak kerbau bule merupakan beberapa ritual yang dilakukan dan dianggap membawa keberkahan pada malam 1 suro.

Baca Juga :  Raker Baznas Kabupaten Sumedang, Di Buka Oleh Bupati

Bukan hanya dipercaya membawa berkah, malam 1 suro juga dianggap membawa sial bagi mereka yang melanggar pantangan menurut kepercayaan setempat. 

Malam ini diyakini sebagai malam yang sangat sakral dan berkaitan dengan hal-hal mistis dan penuh misteri. Berikut beberapa hal misteri yang dipercaya pada 1 Suro.

1. Mengadakan acara pernikahan

Budaya Jawa sangat memantang jika orang tua menikahkan anaknya pada bulan Suro. Kepercayaan merzeka mengatakan jika tetap dilakukan, keluarga akan mendapat kesialan. 

2. Gak boleh keluar rumah

Saat malam 1 suro, masyarakat Jawa percaya lebih baik berdiam diri di rumah. Karena jika pergi keluar, kesialan dan hal buruk bisa saja menimpa.

Beberapa mengatakan ini hanyalah mitos belaka. Alasanya, jika masyarakat mengadakan pesta pada malam Suro, ini dianggap akan menyaingi ritual keraton yang akan dirasa sepi.  Selain pesta pernikahan, pesta-pesta lainnya seperti sunatan dan lainnya juga dilarang. Sampai sekarang, mitos ini masih dipercaya oleh masyarakat Jawa.

3. Melakukan pindah rumah

Menurut Primbon orang Jawa, ada yang disebut hari baik dan ada pula hari buruk. Sebagian orang percaya untuk tidak melakukan pindahan rumah saat malam satu suro karena dianggap bukan hari baik.

4. Gak boleh berbicara

Beberapa orang memilih untuk melakukan ritual masing-masing saat 1 Suro. Beberapa orang di antaranya adalah tapa bisu. Saat mengikuti ritual tapa bisu, yakni mengelilingi benteng Keraton Yogyakarta sangat dipantang untuk berbicara satu kata pun. Makan, minum serta merokok juga sangat dilarang untuk dilakukan saat ritual tersebut. 

Di Indonesia, memang ada berbagai banyak cara yang dilakukan untuk memperingati 1 Muharam atau 1 Suro, misalnya seperti berdoa dan menyantuni anak yatim. Ada pula yang melakukan pawai obor di beberapa daerah dan di masyarakat Jawa merayakan ritual malam 1 Suro.

Baca Juga :  Silaturahmi AWDI Bersama BPPKB Dan TTKDH

Ini menandakan beragam budaya dan adat tradisi yang dimiliki Indonesia masih digenggam erat oleh masyarakat. 

Hanya saja, hal yang tak boleh dilewatkan pada Tahun Baru Islam atau 1 Muharram adalah mendekatkan diri kepada Tuhan dibanding percaya dengan mitos satu suro.

(Red)

Editor : Njoy

Berita Terkait

Kapolres Indramayu dan Forkopimda Pastikan Keamanan Gudang Logistik KPU: Jaminan 24 Jam Jelang Pilkada 2024
Dengan Semangat Kibarkan Kebanggaan Bendera Yonmarhanlan III Berkibar Gagah di Langit Jakarta
DR.Ronny F Sompie, SH, MH : Pemerintah Siaga Atasi TPPO Dan TPPM
11 Nama Yang Memiliki Kompetensi Dalam Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran
KLB Ilegal Di Kecam, Hendry CH Bangun Tetap Sah Sebagai Ketum PWI Pusat
Pengurus PWI Djaya/ DKI, Resmi Di Bekukan Oleh PWI Pusat
Ketua Dewan Penasehat PWI, Ilham Bintang Digantikan Oleh Anton Charlyan, Pwi Pusat Lakukan Perombakan Besar Pengurus
Inisial ” T ” Yang Menghebohkan Publik, Ternyata…..

Berita Terkait

Minggu, 17 November 2024 - 22:26 WIB

Kapolres Indramayu dan Forkopimda Pastikan Keamanan Gudang Logistik KPU: Jaminan 24 Jam Jelang Pilkada 2024

Minggu, 17 November 2024 - 15:00 WIB

Dengan Semangat Kibarkan Kebanggaan Bendera Yonmarhanlan III Berkibar Gagah di Langit Jakarta

Sabtu, 2 November 2024 - 22:29 WIB

DR.Ronny F Sompie, SH, MH : Pemerintah Siaga Atasi TPPO Dan TPPM

Sabtu, 7 September 2024 - 15:47 WIB

11 Nama Yang Memiliki Kompetensi Dalam Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Minggu, 18 Agustus 2024 - 20:09 WIB

KLB Ilegal Di Kecam, Hendry CH Bangun Tetap Sah Sebagai Ketum PWI Pusat

Berita Terbaru