zonapers.com, Bandung
Danpussenarhanud (Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara) Kodiklat TNI AD Mayjen TNI Karev Marpaung, kini terus bergerak membangun personel dan alutsista Arhanud yang lebih profesional, adaptif, andal dan modern.
Hal tersebut dikatakannya saat menerima awak media di kantornya di Kota Cimahi, (13/4/2022).
Korps Arhanud TNI AD merupakan satuan matra darat yang bertugas menjaga kedaulatan negara dari serangan musuh yang datang menggunakan wahana udara ke daratan NKRI.
“Tugas Arhanud ini khususnya dalam hal mengurangi, meniadakan dan menghancurkan setiap ancaman dan dampak serangan udara yang mengancam kedaulatan NKRI,” kata Mayjen TNI Karev Marpaung.
Dalam perkembangan dunia saat ini, disadari bahwa kebutuhan perkuatan alat pertahanan negara menjadi semakin kompleks, seiring dengan kemajuan teknologi yang perlu diimbangi.
Disebutkan oleh Danpussenarhanud Kodiklatad Mayjen TNI Karev Marpaung bahwa perang kekinian sudah lebih modern. Kondisi ini bisa dicontohkan dari peristiwa peperangan yang sedang terjadi Eropa Timur, antara Rusia dan Ukraina.
“Apa saja ancaman serangan udara? ya seperti yang kita lihat di perang Rusia dan Ukraina, itu perang modern yang memang terjadi. Seperti serangan jet tempur dan roket balistik. Kita berharap negara tidak dalam kondisi akan ada perang, tapi faktanya bisa terjadi setiap saat. Kita berdoa semoga saja tidak terjadi perang. Tetapi berkaca dari perang modern yang terjadi dan tidak bisa dihindari, yang mungkin juga terjadi di Indonesia. Maka dari itu, peningkatan sumberdaya prajurit dan alutsista menjadi prioritas,” ujarnya.
Peningkatan kemampuan sumber daya prajurit ini, sambungnya, bukan saja kemampuan tempur tetapi juga kemampuan intelektual, antara lain dengan pelaksanaan pendidikan dan pembinaan.
“Prajurit Arhanud TNI AD ini lekat dengan peralatan elektronika, telekomunikasi dan teknik komputerisasi yang modern. Jadi, pendidikan itu yang kita lakukan untuk pembinaan berkesinambungan serta bisa memelihara dan memperbesar dalam rangka menyukseskan tugas pokok Arhanud Angkatan Darat,” ujar Mayjen TNI Karev Marpaung.
Upaya yang dilakukan oleh Danpussenarhanud Kodiklatad ini, antara lain akan berkerjasama dengan pihak perguruan tinggi. Selain itu, pendidikan dan sistem pembinaan menggunakan pola luring dan daring.
“Kita rencananya akan bekerjasama dengan perguruan tinggi, Unjani (Universitas Jenderal Ahmad Yani) untuk pendidikan personel. Demikian juga pembinaan berkesinambungan menggunakan pola luring dan daring, diantaranya LMS (Learning Management System), sehingga prajurit bisa memahami dengan mempelajarinya secara berulang,” sebutnya.
Terkait dengan alutsista yang dimiliki, dijelaskan oleh Mayjen TNI Karev Marpaung, pihaknya memiliki alat pertahanan yang modern, juga hasil inovasi teknologi.
“Kita punya sejumlah meriam, diantaranya meriam 57 mm sebanyak 257 pucuk, itu masih sangat potensial dari segi jumlah dan kemampuan tembaknya masih cukup baik dan handal, termasuk juga radar, rudal mistral, serta rudal yang menargetkan drone. Semoga modernisasi juga bisa kita laksanakan, sehingga bisa memberdayakan yang ada. Karena kita pahami, harga alutsista itu relatif mahal. Harapan kita, dengan biaya yang efisien, kita memiliki kesiapsiagaan alutsista yang cukup baik,” harapnya.
“Tadi yang telah disebutkan, serangan musuh menggunakan wahana udara itu contohnya antara lain pesawat udara, misil balistik, dan rudal lainnya yang akan menyerang dan menghancurkan daratan negara yang diserang, itulah musuh kita. Kita bisa meniadakan atau mengurangi, seperti contohnya pesawat tempur musuh, meski ditembak tidak kena sasaran secara langsung, tapi bisa menahan adanya serangan,” terangnya.
Guna suksesnya tugas dan fungsi Arhanud Angkatan Darat, Pussenarhanud Kodiklatad pun turut mendukung industri pertahanan di tanah air.
“Kita tentunya mendukung dengan adanya kemandirian industri pertahanan, kita mendukung dengan adanya nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang cukup besar. Artinya, kemampuan negeri ini perlu kita optimalkan. PT PINDAD, PT PAL, PT DI, itu kita harus berdayakan supaya kita utamakan produk dalam negeri seperti yang telah diarahkan Bapak presiden RI. Semua ada tahapannya, mudah-mudahan bisa seimbang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi harus kita gunakan dulu yang ada. Seperti meriam dari luar, tetapi kendaraannya dari kita, sekarang sudah ada mistral, mistral itu rudalnya dari Perancis, tetapi kendaraannya dari PINDAD. Jadi bisa lebih banyak dapatnya,” pungkas Danpussenarhanud Kodiklatad Mayjen TNI Karev Marpaung.
Owen/Yp