Sambut HFN 2022, Yayasan PPHUI Dan Organisasi Perfilman Adakan Giat Bersama

- Jurnalis

Selasa, 29 Maret 2022 - 11:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

zonapers.com, Jakarta.

Hari Film Nasional (HFN) diperingati setiap 30 Maret. Tanggal tersebut diambil dari pertama syuting film Darah dan Doa, karya Bapak Perfilman Indonesia Usmar Ismail pada 1950 silam.
HFN 2022 yang mengambil tema ‘Melalui Peringatan Hari Film Nasional Kita Ingin Menjadikan Film Indonesia Sebagai Pagar Budaya Bangsa’, dimeriahkan dengan serangkaian kegiatan perfilman.
Berbeda dari tahun sebelumnya, HFN 2022 ini digelar oleh Organisasi perfilman yang berkantor di Gedung PPHUI (Pusat Perfilman Usmar Ismail) dengan membentuk kepanitiaan bersama, melakukan serangkaian kegiatan selama 3 hari, sejak 28 – 30 Maret 2022.

Kegiatan Bersama atau kepanitiaan bersama yang melibatkan seluruh organisasi perfilman yang berkantor di PPHUI dalam memperingati Hari Film Nasional ini baru pertama kalinya digelar. Kemudian akan dipertahankan untuk kegiatan HFN di tahun-tahun berikutnya. Demikian disampaikan ketua pelaksana HFN 2022, H. Sonny Pudjisasono pada acara jumpa pers di Gedung PPHUI, Senin (28/3/2022).
“Kami sengaja merajut semua organisasi perfilman yang ada, agar gedung pusat perfilman ini benar-benar sebagai pusat aktivitas semua kegiatan perfilman nasional, atau sebagi epicentrum kegiatan perfilman di Indonesia, ” ujar Sonny.

Berbagai organisasi perfilman, baik yang berkantor di Gedung PPHUI, seperti Yayasan PPHUI, PPFI, PWI Seksi Film dan Musik, Parfi, Sinematek, Senaki, KFT, maupun di luar Gedung PPHUI, yakni LSF dan PFN. Semuanya sepakat ingin menjadikan Gedung PPHUI sebagai Pagar Budaya terhadap Perfilman Nasional.
Menurut Sonny, Berbagai hal ikut mempengaruhi perkembangan perfilman nasional, ditambah dengan hajatan besar G 20 dimana Indonesia sebagai tuan rumah.
Suka atau tidak suka Indonesia akan menjadi ajang bagi seluruh kebudayaan dari negara para anggota G20. Nah, kalau kita tidak memfilter, atau minimal tidak ada banding maka identitas budaya kita akan meredup dan hilang.

Baca Juga :  BIN Lakukan Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru Di Tanggerang

” Oleh karena itu, saya ingin menjadikan Gedung Perfilman menjaga marwah itu. Ini sejalan dengan apa yang kita perjuangkan selama 3 tahun untuk gelar Bapak Perfilman Indonesia Usmar Ismail menjadi pahlawan nasional pada 2021.” Ujarnya.

Melengkapi elar pahlawan tersebut panitia HFN juga menggagas pembangunan Situs Peringatan Hari Film Nasional yang pelaksanaan Peletakan Batu Pertama di halaman Gedung PPHUI diselenggarakan pada 30 Maret 2022 pukul 13.00 WIB.
Pembangunan situs dimaksudkan sebagai pengingat bagi generasi muda, para sineas muda dan kaum milenial, agar tidak kehilangan jati dirinya bahwa mereka adalah kelanjutan dari apa yang dilakukan para sineas sebelumnya.

Baca Juga :  Direktorat Perlindungan Dan Kemendikbudristek Gelar Budaya Bertajuk "Cipta Rasa Budaya"

” Monumen ini untuk mengingatkan bahwa Hari Film Nasional, diambil dari sejarah perfilman, yakni hari pertama syuting film Darah dan Doa di Jalan Braga pada 1950. Kebetulan perjuangan untuk menjadi hari film diperingati pada 30 Maret 1950 juga berangkat dari Gedung Perfilman ini,” jelas Sonny.


“Apalagi sekarang adanya perubahan digitalisasi, supaya tidak menghilangkan makna atau memutus sejarah perfilman itu sendiri,” ujar Sonny menambahkan.
Selama tiga hari HFN 2022 akan diisi dengan serangkaian kegiatan, dinataranya diskusi film, apresiasi film, pemutaran film dan masih banyak lagi.
Sonny memisalkan pada 28 Maret 2022, ada pemutaran film Enam Jam di Djogja, garapan sutradara Usmar Ismail pada 1951.
“Ketika itu belum ada intervensi politik dari pihak manapun,” ujar Sonny yang menginginkan Gedung PPHUI sebagai tempat arsip sejarah perfilman.
Menurut Sonny, Gedung PPHUI merupakan satu-satunya situs sejarah perfilman yang masih berdiri tegak dikelola oleh swasta mandiri, yakni Yayasan Pusat Perfilman bersana masyarakat perfilman.

” Saya sebagai pimpinan Yayasan Pusat Perfilman ingin menjadikan Gedung Perfilman ini sebagai Pagar budaya perfilman. Saya ingin menjaga perfilman Indonesia di tengah infiltrasi budaya dari luar,” Pungkasnya.

# Dari berbagai narasumber.

( Redaksi).

Berita Terkait

Ganjil Genap Jakarta Di Tiadakan Selama Musim Lebaran
Lomba Tari Kreasi Real Art Piala Walikota Jakarta Pusat Resmi Dibuka: Ajang Bergengsi Menuju Grand Final!
Ketum PWI Pusat : Ady Indra Pawennari, Bendahara PWI Kepri yang Sah
DKI Akan Tambah Tenaga Damkar Dan PPSU, Semoga Tenaga Aktif Yang Sudah Ada Juga Di Sejahterakan Pendapatannya
Polisi Gagalkan Penyelundupan Senjata Api Senilai Rp1,3 Miliar ke KKB Puncak Jaya
Dua Srikandi Pendaki Puncak Jayawijaya Papua, Gugur Saat Jalur Turun Dari Puncak Cartenz
PWI Pusat Pecat Tiga Pengurus PWI Riau, Nama Nama Dihilangkan Dari Website Resmi PWI Nasional
Warga Tipar Cakung Sukapura, Gelar Pawai Obor Menyambut Bulan Suci Ramadhan 2025

Berita Terkait

Rabu, 12 Maret 2025 - 16:52 WIB

Lomba Tari Kreasi Real Art Piala Walikota Jakarta Pusat Resmi Dibuka: Ajang Bergengsi Menuju Grand Final!

Minggu, 9 Maret 2025 - 12:21 WIB

Ketum PWI Pusat : Ady Indra Pawennari, Bendahara PWI Kepri yang Sah

Minggu, 9 Maret 2025 - 12:16 WIB

DKI Akan Tambah Tenaga Damkar Dan PPSU, Semoga Tenaga Aktif Yang Sudah Ada Juga Di Sejahterakan Pendapatannya

Sabtu, 8 Maret 2025 - 17:48 WIB

Polisi Gagalkan Penyelundupan Senjata Api Senilai Rp1,3 Miliar ke KKB Puncak Jaya

Minggu, 2 Maret 2025 - 20:08 WIB

Dua Srikandi Pendaki Puncak Jayawijaya Papua, Gugur Saat Jalur Turun Dari Puncak Cartenz

Berita Terbaru

Berita

Pemerintah Gelar Sidang Isbat, Kapan Lebaran 2025?

Sabtu, 29 Mar 2025 - 14:43 WIB