Tradisi Ngarak Dan Ngumbah Pusaka Libatkan Ratusan Massa Keliling Alun- alun Sumedang

- Jurnalis

Rabu, 28 September 2022 - 00:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

zonapers.com, SUMEDANG – Mengawali bulan maulid tahun hijriah tradisi mengarak pusaka leluhur sumedang keliling alun alun dan ngumbah atau jamasan biasa dilaksanakan tiap tahun oleh keturunan dan abdi dalem kraton sumedang. Tahun ini prosesi tradisi ngarak dan jamasan pusaka sumedang dilaksanakan hari Selasa (27/9/22).

Ketua Yayasan Nazhir Wakaf Pangeran Sumedang (YNWPS) Rd. Lucky Djohari Soemawilaga mengatakan kegiatan ini merupakan agenda tahunan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriyah, untuk melestarikan budaya leluhur keraton sumedang larang.

Pusaka yang dicuci atau ngumbah atau jamasan diantaranya Mahkota Binokasih, Pedang Ki Mastak milik Prabu Tadjinalela, Keris KibDukun milik Prabu Gajah Agung, Keris Panunggul Naga milik prabu Geusan ulun, Badik Curuk aul Embah Jaya Perkasa, Keris Naga Sasra milik pangeran Panembahan dan Keris Naga Sasra 2 milik Pangeran Kornel. Katanya.

Baca Juga :  Rapimnas Pemuda Katholik Di Gelar Mei 2023, Bukti Peran Pemuda Pada Indonesia Maju

Lebih lanjut Lucky menjelaskan acara ini merupakan kelanjutan hari kemarin yaitu upacara nyuguh Ageung dan pengajian Manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani dan sekarang berupa ngarak pusaka mengitari alun-alun kembali ke bale Srimanganti Kraton Sumedang Larang untuk dilakukan prosesi ngumbah atau Jamasan pusaka dalam acara dilakukan pembacaan ayat suci Alquran, tawasulan, marhabaan dan Qobulan. Dan untuk acara puncaknya nanti pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada tanggal 09 Oktober 2022. Katanya.

Baca Juga :  Prajurit Yonmarhanlan III Gelar Pertandingan Volly Persahabatan: Sinergi TNI dan Masyarakat

Menurut Lucky tradisi Ngumbah pusaka ini memiliki filosofi bahwa manusia juga harus membersihkan hati dari sifat sifat yang tidak terpuji, dan merupakan simbolisme warisan budaya dimana manusia dituntut untuk dapat kembali ke fitrahnya, berupaya menjaga hatinya agar tetap bersih dari sifat iri, dengki, syirik dan lain sebagainya. Terang Lucky.

Berita Terkait

Irjen TNI Tegaskan Perang Total Satgas TNI Terhadap Judi Online, Narkoba, Penyelundupan, dan Korupsi
Oknum Kanit Polres Jaksel Diduga Meminta Mobil Lamborghini dan Harley Davidson, WRC Laporkan ke Propam Mabes Polri
WAKA POLDA JABAR: INTEGRITAS ADALAH KUNCI UTAMA KEPERCAYAAN PUBLIK
Panglima TNI Berikan Pembekalan Peserta Senior Management Course Unhan RI TA 2025
PWI Pusat dan Universitas Sahid Jakarta Jalin Kerja Sama untuk Ciptakan SDM Unggul
Wakapuspen TNI Buka Rapat Anggota Tahunan Koperasi Citra Dana Yasa Tahun Buku 2024
Kantor MPW Pemuda Pancasila Jabar Diserang, Kerugian Mencapai Rp 300 Juta
Danrem 023/KS Tebar Ribuan Benih Ikan, Dorong Ketahanan Pangan dan Perekonomian Nias

Berita Terkait

Sabtu, 18 Januari 2025 - 09:38 WIB

Irjen TNI Tegaskan Perang Total Satgas TNI Terhadap Judi Online, Narkoba, Penyelundupan, dan Korupsi

Jumat, 17 Januari 2025 - 21:51 WIB

Oknum Kanit Polres Jaksel Diduga Meminta Mobil Lamborghini dan Harley Davidson, WRC Laporkan ke Propam Mabes Polri

Jumat, 17 Januari 2025 - 21:13 WIB

WAKA POLDA JABAR: INTEGRITAS ADALAH KUNCI UTAMA KEPERCAYAAN PUBLIK

Jumat, 17 Januari 2025 - 21:09 WIB

Panglima TNI Berikan Pembekalan Peserta Senior Management Course Unhan RI TA 2025

Jumat, 17 Januari 2025 - 21:05 WIB

PWI Pusat dan Universitas Sahid Jakarta Jalin Kerja Sama untuk Ciptakan SDM Unggul

Berita Terbaru