Hendra J Kede Ungkap Trend Usia Ketum PWI: Dulu Maksimal Kepala 5 Kini Makin Senior

- Jurnalis

Jumat, 8 Agustus 2025 - 09:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat, Hendra J Kede, menyoroti tren usia para Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dari masa ke masa. Ia mencatat, selama masa Orde Lama, Orde Baru, hingga dua dekade awal era Reformasi, para Ketua Umum PWI umumnya terpilih saat masih berusia muda—bahkan banyak yang masih di kepala dua dan tiga.

“Baru sejak 2018, kita menyaksikan Ketua Umum PWI terpilih saat berusia kepala enam. Ini tentu menarik dan layak jadi bahan refleksi menjelang Kongres Persatuan PWI akhir Agustus 2025,” ujar Hendra, Rabu (7/8).

Ia menyampaikan, daftar lengkap Ketua Umum PWI menunjukkan bahwa usia muda atau usia produktif pernah menjadi kekuatan organisasi. Misalnya, Usmar Ismail terpilih sebagai Ketum PWI saat berusia 26 tahun, T. Sjahril saat 32 tahun, Mahbub Djunaidi pada usia 32 tahun, hingga Harmoko yang menjabat saat berumur 34 tahun.

Baca Juga :  Di Mata Pria, Mengapa Janda Lebih Menggoda? Ini Alasannya

“Artinya, regenerasi dan keberanian memberi ruang bagi yang muda pernah menjadi ciri khas PWI. Itu warisan yang layak dikaji ulang oleh para pemilik suara dalam kongres mendatang,” kata Hendra.

Berikut sejumlah contoh usia Ketum PWI saat terpilih:

  • Soemanang SH: 38 tahun (1946)
  • Usmar Ismail: 26 tahun (1947)
  • Djawoto: 44 tahun (1950)
  • T. Sjahril: 32 tahun (1953)
  • BM Diah: 53 tahun (1970)
  • H. Rosihan Anwar: 48 tahun (1970)
  • Harmoko: 34 tahun (1973)
  • Atang Ruswita: 50 tahun (1983)
  • Zoelhanrman: 50 tahun (1983)
  • H. Sofyan Lubis: 52 tahun (1993)
  • Tarman Azzam, 49 tahun (1998)
  • H. Margiono: 49 tahun (2008)
  • Atal S Depari: 64 tahun (2018)
  • Hendry Ch Bangun: 65 tahun (2023)
Baca Juga :  Pileg, Pilpres 2024, Bersiaplah Untuk Kalah? Kenapa?

Menurut Hendra, informasi ini penting agar para pemilik suara bisa menjadikan sejarah sebagai bahan pertimbangan. “Penting bagi kita semua untuk merenungkan: apakah regenerasi masih menjadi bagian dari semangat organisasi kita?” ujarnya.

Ia menegaskan, data ini disusun dari berbagai sumber seperti Google, Wikipedia, dan buku sejarah pers Indonesia.

“Ini bukan soal usia semata, tapi soal energi, pembaruan, dan keberlanjutan,” tutup Hendra.

Berita Terkait

Ngopi PIMPASA, Kantor Imigrasi Soetta Rangkul Warga Cengkareng Timur Cegah TPPO Dan Pekerja Imigran Gelap‎
Perlindungan Hukum dan Pengakuan Bagi Plt Pengurus Provinsi Terkait Pelaksanaaan Kongres Persatuan
Kongres PWI: Berdamai di Politik Bertarung di Hukum?
Makna Putusan Sela PN Jakpus: Sayid Iskandarsyah Tetap Anggota PWI, Hendry CH Bangun Sah Sebagai Ketum PWI Pusat, Noeh Hatumena Sah Sebagai Plt.Ketua DK PWI
Konvesi Advisor Indonesia Maju,Siap Mengembangkan Organisasi Ke Seluruh Indonesia
Torang Matuari Siapkan Wadah Hukum Guna Beri Masukan Ke Pemerintah Pusat Dan Daerah
UU TNI Disahkan, Selama Kepresidenan Prabowo 4 Pucuk Pimpinan TNI Tetap Dijabat Pilihan Jokowi?
Keakraban Warnai Buka Puasa PWI Pusat & Peluncuran Buku HPN 2025 Kalsel

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 11:49 WIB

Ngopi PIMPASA, Kantor Imigrasi Soetta Rangkul Warga Cengkareng Timur Cegah TPPO Dan Pekerja Imigran Gelap‎

Senin, 11 Agustus 2025 - 09:53 WIB

Perlindungan Hukum dan Pengakuan Bagi Plt Pengurus Provinsi Terkait Pelaksanaaan Kongres Persatuan

Jumat, 8 Agustus 2025 - 09:52 WIB

Hendra J Kede Ungkap Trend Usia Ketum PWI: Dulu Maksimal Kepala 5 Kini Makin Senior

Minggu, 15 Juni 2025 - 08:47 WIB

Kongres PWI: Berdamai di Politik Bertarung di Hukum?

Kamis, 17 April 2025 - 08:55 WIB

Makna Putusan Sela PN Jakpus: Sayid Iskandarsyah Tetap Anggota PWI, Hendry CH Bangun Sah Sebagai Ketum PWI Pusat, Noeh Hatumena Sah Sebagai Plt.Ketua DK PWI

Berita Terbaru