Zonapers.com, Aceh — Teungku Syiah Kuala merupakan seorang ulama kharismatik Aceh yang meninggal dunia pada tahun 1696 Masehi dalam usia 105 tahun. Beliau diakui sangat berjasa dalam penyebaran agama islam di Aceh pada saat itu.
Beliau dulu nya pernah menuntut ilmu di Arab, namun setelah itu beliau kembali lagi ke Aceh untuk mengajarkan ilmu – ilmu yang pernah di pelajari kepada masyakat Aceh.
Beliau membangun sebuah perguruan agama Islam yang telah menghasilkan banyak ulama. Karena letaknya tidak jauh dari muara sungai yang dalam bahasa Aceh disebut Kuala, maka makam tersebut dinamakan Syiah Kuala.
Dalam hal itu, penjaga makam menjelaskan sejarah Ulama besar Aceh tersebut. Seperti diketahui, Syiah Kuala bernama asli Syeikh Abdurrauf bin Ali Alfansuri, merupakan salah satu ulama besar di Aceh.
“Beliau (Syiah Kuala) lahir pada tahun 1591 atau tahun 1001 H, dan wafat pada tahun 1696 atau 1106 H pada usia 105 tahun. Almarhum dikenal menjabat sebagai Kadhi Malikul Adil pada masa Kerajaan Aceh Darussalam pada masa pemerintahan para Ratu (Raja Aceh),” kata Abdul Wahid.
Kemudian Abdul Wahid, turut menjelaskan kondisi Makam Syiah Kuala saat diterjang tsunami pada 26 Desember 2004 silam .
“Makam ini posisinya hanya selemparan batu dengan Pantai Syiah Kuala. Namun saat bencana gempa bumi berkekuatan 9,1 skala richter yang menyebabkan tsunami, kawasan ini hampir rata dengan tanah. Namun, Makam Syiah Kuala tidak mengalami kerusakan yang berarti,” ucapnya.
Dari berbagai sumber