Bupati H. Ade Sugianto, Meninjau Petani Kopi di Karaha Desa Kadipaten Tasikmalaya

ZONAPERS.com, Tasikmaya – Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto, meninjau Petani kopi di Karaha Desa Kadipaten Kec. Kadipaten kab. Tasikmalaya. Hal ini dilakukan, untuk mendorong semangat para Petani dan Pembisnis kopi supaya kesejahteraan petani dapat meningkat dan melipat gandakan harga kopi dipasaran. Bupati menyampaikan ketika melakukan Pidato di Desa Kadipaten Tasikmalaya. (Jumat 10/6/22).

Kita harus beri dukungan dan pemantauan sekaligus memberikan perhatian kepada para petani kopi kita, termasuk dengan adanya rumah produksi kopi, yang kelak bisa bersaing dengan produk kopi dari daerah lainnya.

Menurut Bupati, potensi sumber daya alam di Tasik utara sangatlah bagus terutama dalam lahan pertanian dan perkebunan, nantinya pengembangan petani kopi diharapkan akan dapat meningkatkan perekonomian warga.

Lanjutnya apabila petani kesusahan menyimpan hasil panen bisa menggunakan bangunan gudang milik pemerintah yang tidak terpakai, beliau juga akan memberikan bantuan pupuk melalui dinas terkait.
Untuk mesin rosting yang jadi harapan petani kopi juga akan disiapkan oleh kang Dony Okoen anggota DPR RI komisi 8 yang juga hadir di acara tersebut.

Bupati juga mengatakan supaya petani yang ada di kab. tasikmalaya segera di legalitaskan supaya pemerintahan daerah mudah mengidentifikasi perkembangan para petani dan ketika ada bantuan pemerintah bisa di salurkan. pungkas Bupati.

Dalam kesempatan itu Kepala Desa kadipaten Cecep agah, kepada Bupati menyampaikan beberapa kendala dalam distribusi hasil kopi akibat harga pupuk yang mahal, sehingga kurang memadai dalam perawatan tanaman kopi.

Kades Cecep berharap Banyak kepada Pemerintah agar Kabupaten Tasikmalaya terus memberikan perhatian khusus kepada petani Kopi untuk melakukan pembinaan yang membuat masyarakat bersemangat serta memudahkan mereka baik pengadaan serta dalam pendistribusiannya.

Kang anton, salah satu mantan napi teroris yang dalam Binaan Densus sekarang di bina menjadi petani kopi yang sudah menekuni profesi bertani kopi untuk mencari Nafkah keluarganya sejak berada di tengah-tengah masyarakat. Dia berharap adanya bantuan Dinas terkait untuk pengelolaan kopi dari Hulu sampai ke Hilir.

Karena untuk sekarang Petani kopi juga masih bingung untuk pemasaran serta meminta kerja sama supaya petani tidak terjerat dengan tengkulak.

Program petani Milenial sangatlah di harapkan supaya mata rantai pertanian terus berjalan. ujarnya. ( Wiracakrabuana )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *