zonapers.com, JAKARTA – Bertahun-tahun bertugas di Papua, Tatang lalu dimutasi ke Markas Besar TNI AD (Mabesad). Dia sempat menjadi Paban IV/Binwatpers Staf Personalia TNI Angkatan Darat (Spersad).
Tatang pun mengambil Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXI Tahun 2020 di Lemhannas dan dinyatakan lulus pada 14 Oktober 2020. Kelulusan itu akan membuat Tatang pecah bintang dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI.
Dia kemudian memutuskan berdoa dan bersyukur pada Allah Yang Maha Kuasa di suatu tempat sambil menunggu surat keputusan naik pangkatnya terbit.
Berbulan-bulan, mantan Komandan Batalyon Infanteri 751/Vira Jaya Sakti di Sentani, Papua ini pun terus melakukan tirakat. Setelah bulan keempat dia pun mendapatkan kabar dari Mabes TNI.
Kegembiraan luar biasa pun menaungi Tatang. Dia pun langsung mencari ibunya untuk memberikan kabar bahagia tersebut.
“Saya teriak, saya langsung cari ibu karena saya di gunung berbulan-bulan bersama ibu. Saya sungkem dan saya bilang (surat keputusan) bintang sudah turun. Lalu saya minta dijemput anak,” ucapnya sambil mengusap air mata.
Dia pun menegaskan keluarga merupakan elemen penting di balik kesuksesannya selama ini. Tatang pun membawa serta keluarga dan ibunya saat upacara kenaikan pangkat.
“Dari perjuangan itu yang paling saya garis bawahi, saya bisa begini karena keluarga. Saat penyematan saya bawa ibu dan keluarga, orang lain tidak bawa biar, saya tetap bawa,” ujarnya.
“Saya paling sayang sama ibu, setiap hari sungkem sama ibu. Saya bisa begini karena ibu. Kemarin saya izin ke Bapak KSAD bawa ibu foto bersama. Kita sebagai seorang anak harus terus berusaha bagaimana memberikan kebanggaan kepada ibu,” tuturnya.
Sambil berlinang air mata, ibu Tatang, Hj Ino Aryani menyatakan kebanggaannya terhadap sang anak. Dia pun menitipkan pesan agar menjalankan tugas sebaik-baiknya sebagai amanah untuk nusa, bangsa, dan negara.
“Gemetar, dulu di Akmil lalu ke Istana (Negara), baru kali ini lagi ke Mabes TNI. Semoga jabatan titipan dari Allah bisa dia jalankan tugas untuk nusa, bangsa, dan negara,” katanya.
Tatang ternyata adalah anak tentara, beliau mengikuti jejak Ayahnya sebagai seorang prajurit AD dari tamtama dan terakhir pensiun dengan pangkat sersan mayor. Tatang yang sayang sayang dan hormat pada orangtua ini bercita-cita untuk berkarier di militer dan berharap bisa lebih baik dari ayahnya. Selepas SMA, dia diterima di Akmil, Magelang, Jawa Tengah.
Pria kelahiran Sumedang ini memilih kecabangan Infanteri. Tatang masuk ke Korps Baret Merah alias Kopassus pada 1995. Pertama kali dia ditempatkan di Grup 1 Para Komando di Cijantung, Jakarta Timur.
Pria yang sangat dikenal supel dan bijaksana bagi awak media juga sangat memperhatikan anak buahnya tersebut memulai karier di militer dan mendapatkan tugas pertama di Timor Timur.
Penugasan pertama yang didapatnya yakni di Timor Timur. Setelah itu dia kembali mengabdi di Kopassus. Lulus sesko pertama, dia dipercaya sebagai Staf Personalia di Kodam XVII/Cenderawasih, Papua.
Seiring waktu berbagai jabatan pernah diiembannya mulai Paban IV/Binwatpers Spersad, Pamen Denma Mabesad (2020-2021), dan Kadispenad (2021-2022 )
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memutasi Brigjen TNI Tatang Subarna, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) dimutasi menjadi Danrem 064/MY Serang, Kodam III/Siliwangi, Selamat untuk Brigjen TNI Tatang Subarna.