Benny : Indonesia Belum Bisa Lepas Dari Sindikat Mafia Perdagangan Manusia Dengan Cara Kotor

Benny : Indonesia Belum Bisa Lepas Dari Sindikat Mafia Perdagangan Manusia Dengan Cara Kotor
Benny Rhamdani berikan pernyataan pers kepada awak media

Zonapers.com, Jakarta – Hal itu disampaikan Kepala BP2MI Benny Rhamdani, saat menggelar longmarch Hari Migran Internasional 2022, di kawasan Car Free Day (CFD), Jakarta Pusat, Minggu (18/12/2022).

Benny Rhamdani mengatakan, selama ini Indonesia tidak pernah lepas dari upaya-upaya gangguan sindikat mafia perdagangan manusia.

“Sindikat mafia juga memperdagangkan anak-anak bangsa kita,” kata Benny pada awak media.

Selain itu, kata Benny mafia praktik perdagangan manusia harus diperangi bersama sama. Karena kami tidak mungkin bisa berjalan sendiri tanpa adanya kerja sama dari para Lembaga ataupun Kementrian yang berkaitan langsung dengan Pekerja Migran Indonesia.

“Harus kita lawan bersama, sehingga tidak cukup BP2MI, tetapi semua stakeholder atau pihak yang berkepentingan,” jelas Benny.

Benny Rhamdani berikan pernyataan pers kepada awak media

Terkait pihak-pihak yang dimaksudnya itu, Benny menyebut, beberapa pihak yang terikat dalam Undang-Undang Tindap Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Nomor 21 tahun 2007 dan Perpres Nomor 22 tahun 2021.

“Yang mengikat 24 kementerian lembaga,” ujarnya.

Benny tegaskan, ia membutuhkan konsistensi dan komitmen kementerian dan lembaga terkait.

“Yang saya butuhkan adalah konsistensi dan komitmen dari kementerian lembaga untuk benar-benar berani memerangi sindikat ilegal,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar longmarch bersama ribuan pekerja migran Indonesia (PMI).

Benny Rhamdani berikan pernyataan pers kepada awak media

Tampak peserta kirab bersama sepanjang satu kilometer berjalan secara rapi bertuliskan slogan “Stop Human Trafficking”.

Terlihat sejumlah aktivis membentangkan poster saat mengikuti Kirab Hari Pekerja Migran Internasional di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Bundaran.

Peringatan ini diikuti oleh 4000 pekerja migran guna mengampanyekan penghentian perdagangan manusia.
Pewarta Hans Montolalu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *