zonapers.com,Sumedang.
Operasi Pekat II Lodaya 2025: Polda Jabar Bekuk 36 Target Premanisme, Ungkap Puluhan Kasus Pungli dan Kekerasan
Bandung, 9 Mei 2025 – Aksi tegas Polda Jawa Barat dalam memberantas premanisme membuahkan hasil. Melalui Operasi Pekat II Lodaya 2025 yang digelar sejak awal Mei, aparat berhasil menangkap 36 dari 44 target operasi, serta mengamankan 109 pelaku lainnya yang terlibat dalam berbagai tindak kejahatan jalanan.
Operasi ini digelar serentak di seluruh wilayah hukum Polda Jabar dan menyasar area-area rawan seperti terminal, pasar tradisional, proyek pembangunan, kawasan hiburan malam, hingga lokasi sengketa lahan. Hingga hari kedelapan, polisi telah menangani 99 kasus premanisme dan mencatat 98 korban.
“Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara untuk menjamin rasa aman bagi masyarakat,” tegas Kapolda Jabar Irjen Pol. Rudi Setiawan, S.I.K., S.H., M.H., saat konferensi pers, Jumat (9/5).
Sebanyak 935 personel dikerahkan, terdiri dari gabungan personel Polda dan jajaran Polres. Mereka tak hanya melakukan penindakan, tapi juga menggencarkan patroli dan pembinaan masyarakat.
Berbagai barang bukti turut diamankan dalam operasi ini, antaranya
42 senjata tajam
1 airsoft gun
15 motor & 4 mobil
8 ponsel, 46 dokumen
Uang tunai Rp 1,3 juta
Tak sedikit kasus yang menjadi sorotan publik berhasil diungkap. Di Pasar Caringin Bandung, polisi menangkap kelompok preman yang melakukan pungli terhadap sopir kendaraan niaga dengan modus parkir ilegal. Di tempat yang sama, ditemukan aksi pemaksaan pembelian minuman.
Sementara itu, di Ciamis, aparat berhasil mengungkap kasus kekerasan terhadap pedagang di Pasar Ramadan yang videonya sempat viral di media sosial. Para pelaku melakukan intimidasi dan perusakan barang secara brutal.
Momen Hari Buruh (May Day) pun tak luput dari sorotan. Seorang mahasiswa diamankan saat unjuk rasa di Taman Dago, Bandung, karena membawa senjata tajam dan tongkat pemukul. Sementara tiga pelaku lainnya merusak mobil patroli Polsek Kiaracondong dan kini telah ditahan.
Di wilayah Subang, aksi premanisme terungkap di kawasan industri Smartpolitan dan sebuah pabrik keramik, di mana sopir logistik dipaksa membayar uang keamanan fiktif. Modus serupa juga ditemukan di Pasar Bogor, termasuk pemaksaan penjualan kue oleh pelaku yang dikenal sering melakukan pungli.
Bahkan, di sekitar Cafe Bajawa, Kota Bogor, polisi berhasil membongkar praktik parkir liar yang dikoordinasi oleh individu bersenjata tajam.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan, S.I.K., M.H., memastikan operasi akan terus dilanjutkan hingga mencapai hasil maksimal.
“Premanisme bukan hanya soal fisik di jalan, tapi juga merambah digital. Kami minta masyarakat jangan ragu melapor jika merasa terancam atau dirugikan,” tegasnya.
Polda Jabar menegaskan komitmennya menjaga situasi kondusif, sebagai bagian penting dalam mendorong iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.
Sumber; Bid Humas Polda Jabar
Pewarta; ujs