Suku Meiyah Papua,Usung Soleman Manseni Maju Di DPR Otsus

zonapers.com, Manokwari 

Pada Musyawarah Rapat Pleno Masyarakat Suku Besar Meiyah, yang diadakan di Kantor Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Masni, di Kampung Masni, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, Papua Barat,Ketua Pemuda Adat Papua Wilayah III Doberai mengangkat tema “Kita Suku Meiyah Harus Jadi Pemimpin” , yang diangkat dalam Rapat Pleno yang digelar Masyarakat Suku Besar Meiyah ini, Senin, 15/1/24.

Tema tersebut merupakan kekhawatiran dari Tetua adat Suku Besar Meiyah, Kaum Intelektual Meiyah termasuk juga dari Pemuda Adat Papua wilayah III Doberai, akan kondisi yang dialami dan dirasakan langsung oleh masyarakat Suku Besar Meiyah pada saat ini, yang krisis akan sosok pemimpin dan juga kurang nya perhatian dan kepedulian dari pemerintah setempat.

Rapat Pleno dipimpin langsung oleh Demianus Martinus Mandacan selaku Kepala Suku Besar Arfak turunan Barent, Soleman Manseni Selaku Ketua LMA distrik Masni, Keliopas Meidodga selaku Ketua Dewan Adat Papua (DAP) wilayah III Doberai yang juga turunan Irogi Meidodga.

Septi Meidodga selaku Ketua Pemuda Adat Papua wilayah III Doberai yang dalam kegiatan ini juga berlaku sebagai pemandu kegiatan rapat, lalu dihadiri juga oleh Kepala para dari Kepala suku Meiyah dan Masyarakat Suku Besar Meiyah.

Rapat Pleno tersebut dibuka dengan penjelasan inti rapat oleh Septi Meidodga selaku Ketua Pemuda Adat Papua wilayah III Doberai.

“Saya sedikit menjelaskan kenapa diadakan nya musyawarah ini, jadi terkait dengan DPR Otsus atau yang juga disebut DPRK yang mana ini adalah salah satu formasi dari pemerintah pusat kepada orang asli Papua, jadi ini adalah jalur khusus untuk kita orang asli Papua untuk dapat masuk ke dunia politik agar kita bisa membangun sendiri tanah kelahiran kita ini.” Ujarnya.

” Sedikit saya memberikan pandangan bahwa DPR Otsus ini tidak melalui partai poliktik dan tidak melalui pemilihan, tetapi melalui musyawarah seperti yang kita adakan saat ini di kantor LMA. jadi kalau ada orang Meiyah yang merekomendasikan diri dan mengatasnamakan ketiga Kepala Suku yang ada dihadapan kita semua ini, dan dia diluar dari musyawarah ini bisa dipastikan bahwa dia itu ilegal,” Ujar Septi.

Setelah melakukan penjelasan singkat mengenai DPR Otsus atau DPRK, Septi pun melanjutkan penyampaian amanat yang sudah diberikan Tetua Adat Suku Besar Meiyah yang diberikan kepada Soleman Manseni sebagai perwakilan dari Suku Besar Meiyah masuk dan di usung sebagai anggota DPR Otsus untuk mewakili Suku Meiyah di pemerintahan daerah khusus nya kabupaten, hingga akhir nya seluruh masyarakat yang hadirpun langsung meneriakan “BUNGKUS” sebagai arti seluruh masyarakat yang hadir sudah sepakat dan resmi mendukung Soleman Manseni untuk menduduki kursi DPR Otsus mewakili Masyarakat Suku Meiyah di DPR Otsus.

“Jadi nanti poin poin ini, akan kita jadikan sebuah rekomendasi untuk nanti dikawal oleh Keliopas Meidodga, Ketua Dewan Adat Papua sebagai lembaga tertinggi dan juga dikawal oleh Kepala Suku Besar Arfak turunan Barent, bapak Demianus Mandacan.” Jelas Septi Meidodga.

Terakhir tetua adat juga mengingatkan agar mereka yang sudah terpilih nanti dapat memberikan manfaat dan berkat untuk masyarakat Papua pada umum nya, khusus nya untuk masyarakat Suku Besar Meiyah itu sendiri dan juga jangan sampai ada golput di Pemilu mendatang.

Pewarta : RK.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *