BP2MI : Negara Tidak Mau PMI Terlantar

zonapers.com, Jakarta.

Kembali pelepasan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang diberangkatkan ke Korea Selatan dilakukan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Senin, 1/5/23.

‘’PMI, kalian adalah orang-orang baik. Hari ini, tepatnya di Hari Buruh Internasional atau May Day kalian dilepas. Selamat Hari Buruh Internasional, tak ada lagi penindasan manusia terhadap manusia di negara ini. PMI merdeka merupakan keharusan. Saya berjuang melawan eksploitasi terhadap kalian yang dilakukan sindikat, para mafia,’’ Ujar Benny Rhamdani, Kepala BP2MI saat memberikan sambutan.

Melalui skema G to G, Benny menyampaikan harkat dan derajat PMI sebagai Pahlawan Devisa benar-benar diperlakukan istimewa. Politisi Partai Hanura itu berharap pelepasan PMI yang dilakukan pihak swasta, di luar skema G to G haruslah mengikuti apa yang dilakukan BP2MI.

‘’Negara ikut hadir mengintervensi nasib PMI, biar lebih baik dan sejahtera. Tidak dijadikan objek pemerasan oleh sindikat penempatan ilegal PMI atau rentenir. Apa yang kita lakukan ini, melalui glorifikasi pelepasan PMI, dan juga live facebook dalam tiap rapat adalah cara untuk mewujudkan transparansi pelayanan. Saya berharap yang dilakukan BP2MI ini sebagai contoh untuk pihak swasta,’’ Ujar Kepala BP2MI.

Benny juga menuturkan bahwa negara tak mau PMI terlantar. Kalian menjadi prioritas. Insiden penganiayaan dan perlakuan diskriminasi terhadap PMI juga dijelaskan Benny sebagai refleksi atau realitas dari proses penempatan non prosedural yang dilakukan Sindikat penempatan ilegal PMI.

‘’Pemerintah mengangkat derajat kalian. Saya berjuang berdarah-darah untuk merubah citra buruk itu, dimana sebagian masyarakat masih menganggap PMI sebagai pekerja rendahan. Kita hentikan gerakan, cara-cara biadab yang dilakukan sindikat. Dimana selama ini kejahatan dan kekerasan pada PMI itu merupakan buah dari perilaku jahat sindikat. Kami melawan itu,’’ Papar Benny.

Di hadapan 500 PMI yang hadir di hotel el-Royal Kelapa Gading, Jakarta Utara, Benny mengurai perihal fasiltas VVIP yang diberikan negara untuk PMI. Berbagai kontribusi nyata PMI terhadap negara, menurut Benny, adalah alasan sangat layak pemerintah untuk memberi pelayanan prima bagi PMI.

‘’Inilah bukti negara hadir. Negara tak mau PMI terlantar. Kalian orang-orang hebat yang harus dilayani, diangkat derajatnya. Kalian juga orang-orang baik. Dalam posisi itulah, negara menempatkan PMI begitu terhormat. Negara mengangkat derajat kalian. Sebagai Pahlawan Devisa, layaklah negara hadir menyediakan fasilitas VVIP. Seperti yang dilakukan BP2MI saat ini. Itu dulu, di era jahiliyah, dimana PMI diperas,’’ kata Benny.

Benny mewanti-wanti agar PMI tidak menjadi alat. PMI tidak diperbudak. Apalagi menjadi objek eksploitasi rentenir dan menjadi alas kaki para bandit. Di era ini, Kepala BP2MI telah melakukan bersih-bersih dari pungutan. Praktek calo yang membuat gaduh PMI, terang-terangan dilawan BP2MI.

‘’Saya katakan, sekarang tidak ada lagi. PMI harus diperlakukan istimewa. Apalagi dalam momentum May Day ini, tidak ada perbudakan manusia terhadap manusia lainnya. Dalam mewujudkan perintah Presiden Jokowi untuk melindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki, maka pelindungan holistik PMI dilakukan BP2MI. Melalui pelindungan hukum, ekonomi, dan sosial negara hadir untuk PMI,’’ Pungkasnya.

# Dari berbagai sumber.

Pewarta : Hans Montolalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *